Mentan Syahrul Menjamin Ketersediaan Pupuk Bersubsidi

Mentan Syahrul Menjamin Ketersediaan Pupuk Bersubsidi
Mentan Syahrul Yasin Limpo. Foto: Kementan

"Target alokasi sebanyak 8,9 juta ton, terealisasi sebesar 8,72 juta ton," kata Sarwo Edhy.

Untuk 2021, Sarwo Edhy mengatakan, dari target dalam setahun sebanyak 9,04 juta ton hingga 8 April sudah terealisasi sebesar 2.058.209 ton atau 22,76 persen. 

Pupuk urea dari target 4,166 juta ton terealisasi 952.623 ton atau 22,86 persen, SP-36 dari target 640.812 ton terealisasi 82.869 ton (12,93 persen), ZA dari target 784.144 ton, terelisasi 171.547 ton (21,88 persen).

NPK dari alokasi 2,66 juta ton, relealisasinya sebanyak 705.918 ton (26,52 persen), NPK formula khusus (alokasi 17.000 ton, realisasi 1.913 ton atau 11,25 persen), Organik granul (alokasi 770.850 ton, realisasi 143.349 ton atau 18,40 persen), organik cair (alokasi 1,5 juta ton, realisasi belum ada).

Sarwo menambahkan dampak pengunaan pupuk bersubsidi cukup besar. Pertama, penerima manfaat pupuk subsidi langsung adalah petani kecil dengan luas garapan 2  hektare.

Kedua, sasaran penerima subsidi pupuk adalah 16,6 juta petani berbasis NIK mencakup 32 juta ha luas tanam.

Ketiga, dengan alokasi subsidi sebesar Rp25,27 triliun. Artinya, rata-rata alokasi subsidi sebesar Rp 1,52 juta petani per tahun atau Rp 766 ribu ha per tahun.

“Subsidi harga pupuk akan mendorong penggunaan pupuk untuk mengoptimalkan potensi produktivitas varietas unggul,” ucap Sarwo Edhy.

Kementan menargetkan 5,16 hektare luas tanam padi pada musim tanam kedua yang berlangsung April-September 2021 mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News