Mentan SYL Dorong Pengembangan Benih Kopi Unggul untuk Dongkrak Ekspor
Andi menjelaskan perolehan devisa yang ada saat ini belum mencerminkan kontribusi nilai optimal.
Hal ini mengingat sebanyak 98,01 persen kopi yang diekspor masih dalam bentuk produk primer atau kopi biji dengan kualitas ekspor didominasi 70 persen oleh mutu sedang sampai rendah grade IV hingga VI.
Kendati demikan, lanjut Andi, Kementan sejak 2020 mulai menggenacarkan Kegiatan BUN500, yakni penyediaan benih uggul bermutu tanaman perkebunan 500 juta batang.
"Upaya tersebut di antaranya membangun Nursery BUN dan memproduksi benih kopi secara swakelola dan mendorong produsen benih mitra untuk membangun dan memproduksi benih di dalam atau sekitar kawasan pengembangan kopi," jelasnya.
Dia menambahkan saat ini jumlah produsen nurseri mitra benih kopi mencapai 47 unit yang tersebar di 14 provinsi.
"Pemerintah terus mengembangkan kopi nasional untuk memenuhi kebutuhan ekspor dan dalam negeri," ujar Nur Alam. (mar1/jpnn)
Mentan SYL mendorong pengembangan benih kopi unggul untuk mendongkrak ekspor sekaligus menjadikan Indonesia sebagai negara nomo satu penghasil kopi dunia
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Sumedang jadi Percontohan Pengembangan Program HDDAP, Siapkan Kembangkan Cabai
- Anak Buah Diminta Patungan Rp 1 Miliar untuk Biaya Umrah SYL, Begini Ceritanya
- Jajaki Peluang Ekspor, Pupuk Kaltim Siapkan Produk Binaan UMKM
- Endus Temuan Food Estate, Auditor BPK Minta Rp12 Miliar dari Kementan agar Tutup Mata
- SYL Pakai Uang Karyawan Kementan Untuk Bayar Gaji PRT
- Perkuat Sinergi Antarinstansi, Bea Cukai Berikan Edukasi Kepabeanan di 2 Wilayah Ini