Mentan SYL Gulirkan Bantuan Integrated Farming Berbasis Korporasi di Boyolali

Mentan SYL Gulirkan Bantuan Integrated Farming Berbasis Korporasi di Boyolali
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan) saat meninjau lahan pertanian di Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (5/3). Foto: Humas Kementan

Tak hanya itu, dia menyebutkan bahwa Kementan juga menggulirkan penanaman jeruk. Hal ini menjadi peluang komoditi hortikultura untuk melakukan pendekatan. sehingga kebiasaan masyarakat yang sebelumnya hanya satu komoditi untuk menghidupinya sekarang ada itik, jeruk dan lainnya dengan percontohan.

"Sandaran lain yang kami harapkan dilakukan kabupaten seluruh Indonesia terutama Boyolali ini adalah penyerapan kredit usaha rakyat (KUR) yang memang Presiden RI Joko Widodo sudah siapkan untuk petani kita," katanya.

Dia juga berharap Boyolali akan menjadi lokomotif hadirnya akselerasi sektor pertanian yang berlapis untuk kemajuan sektor ini.

Dalam kesempatan sama, Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan mengapresiasi pendampingan Mentan SYL untuk pertanian Kabupaten Boyolali.

Tidak hanya itu, bantuan-bantuan juga digulirkan Kementan kepada petani Boyolali yang menambah semangat petani.

"Sekitar 30 persen dari masyarakat Boyolali merupakan petani dengan komoditas unggulan di antaranya padi,jagung,pepaya, bawang merah, cabai, kencur, dan jahe dan tentu saja susu sapi," katanya.

Wahyu menyebut, total luas panen padi 2021 ditargetkan 49 ribu hektare dengan produksi 280 ribu ton gabah kering atau setara dengan 161 ribu ton beras dengan jumlah penduduk Boyolali sebanyak 1 juta orang.

Apabila indeks konsumsi beras rata-rata 117.500 ton maka Boyolali akan menyumbang stok beras nasional sebesar kurang lebih 44 ribu ton.

Mentan Syahrul Yasin Limpo berkomitmen memperkuat pengembangan integrated farming berbasis korporasi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News