Mentan SYL Optimis Florikultura Indonesia Semakin Mendunia
Mengingat tanaman hias yang dijual di pasaran biasanya berasal dari negara subtropis.
Selain itu, kata dia, tanaman hias Indonesia memiliki protensi menjadi primadona dari negara tropis dengan harga jual tinggi.
"Saya harap sebelum akhir Desember, kami bisa bawa tanaman-tanaman indah ini ke Amerika, Doha, dan Timur Tengah," ucap SYL lagi.
Tidak mau melewatkan pameran florikultura bertaraf internasional ini, artis dan pencinta tanaman hias, Dian Nitami turut hadir berkunjung di penghujung pameran.
"Saya paling suka dengan tanaman yang hijau-hijau, seperti aroid dan keluarga kuping gajah. Warnanya makin hijau dan makin gelap, saya makin suka," ujar Dian.
Dian menyampaikan bahwa merawat tanaman menggunakan hati adalah kunci sukses menghasilkan tanaman yang indah.
"Memiliki anak hijau adalah antistres yang paling murah dan paling natural. Tidak perlu jago, tidak perlu mahir, tidak perlu juga mahal-mahal. Tapi cukup melakukannya dengan hati," tutupnya. (jpnn)
Mentan SYL didampingi Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengunjungi acara Floriculture Indonesia International (FLOII) Convex 2022.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Sumedang jadi Percontohan Pengembangan Program HDDAP, Siapkan Kembangkan Cabai
- Endus Temuan Food Estate, Auditor BPK Minta Rp12 Miliar dari Kementan agar Tutup Mata
- SYL Pakai Uang Karyawan Kementan Untuk Bayar Gaji PRT
- Jaring Potensi Petani Muda, Inilah 75 Nominee Young Ambassador Agriculture Pilihan Kementan
- Gelar Evaluasi dan Asistensi, Kementan Siap Kawal Program Wajib Tanam Bawang Putih
- Presiden Jokowi Senang Produksi Jagung Meningkat di Sumbawa NTB