Mentan SYL Sebut Indonesia Harus Antisipasi Ancaman Krisis Pangan

Alumnus Universitas Hasanuddin itu juga mengapresiasi upaya Food and Agriculture Organization (FAO) dan United Nations Environment Programme (UNEP) yang telah mengembangkan cara pengukuran pemborosan dan limbah makanan.
Namun, politikus NasDem itu mengungkapkan masih banyak negara yang menghadapi kendala terkait dengan data yang dibutuhkan.
"Oleh karena itu, melalui workshop ini saya harapkan dapat merumuskan strategi konkret untuk mengurangi kesenjangan pengukuran indeks food loss and food waste itu," tuturnya.
Workshop tersebut merupakan inisiasi Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 pada 2022 dengan memilih topik yang sesuai dengan kebutuhan negara-negara pesertanya.
"Komitmen dan dukungan negara-negara anggota G20 untuk mengurangi food loss and waste sangat penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan," ujar Syahrul. (mcr18/jpnn)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan Indonesia harus menghadapi ancaman baru, yaitu krisis pangan.
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Mercurius Thomos Mone
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Amnesty International: Praktik Otoriter dan Pelanggaran HAM Menguat di Indonesia
- Menteri Karding Siapkan Strategi soal Lonjakan Pekerja Migran Ilegal ke Myanmar-Kamboja
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial
- Prabowo Jadi Pemimpin Dunia dengan Kepuasan Publik Tertinggi di Negara G20