Menteri Amran Dorong BEM Aktif Sukseskan Program Pertanian

Menteri Amran Dorong BEM Aktif Sukseskan Program Pertanian
Mentan Andi Amran Sulaiman dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa Pertanian Indonesia bertajuk Training of Mapping di Komplek Bumi Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Bogor. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, BOGOR - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong seluruh mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Pertanian di seluruh Indonesia agar mau mengawasi dan berkontribusi terhadap jalannya program pemerintah, khususnya bidang pangan.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa Pertanian Indonesia bertajuk Training of Mapping yang digelar di Komplek Bumi Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, pada Selasa (4/12) kemarin.

"Kami sudah mengimbau kepada Kepala Badan (Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian), untuk membangun komunikasi kepada BEM seluruh Indonesia," kata Amran.

Menurut Amran, komunikasi itu nantinya berfungsi untuk menampung saran dan kritik Mahasiswa dalam mewujudkan kesejahteraan petani. Mahasiswa bisa mangawasi program yang tengah diimplementasikan pemerintah, khususnya bidang pertanian, sekaligus berkontribusi dalam upaya mensejahterakan para petani.

"Jadi ketika ada masalah bisa langsung menyurat dengan tembusan rektor dan dekan," kata Amran. "Negara ini milik bersama, jadi kita harus bangun secara bersama. Tanpa kebersamaan saya yakin mimpi kita tidak akan tercapai. Oleh karena itu, saya sudah sampaikan bahwa adik-adik Mahasiswa bisa langsung memantau," tambah Amran.

Amran mengaku terkejut sekaligus bahagia karena jumlah remaja yang mendaftarkan diri ke fakultas Pertanian jauh meningkat jika dibandungkan tahun sebelumnya. Dengan demikian, jika anak mudah mulai minati sektor pertanian, harapan realisasi kesejahteraan petani semakin dekat dan bisa tercapai.

"Mahasiswa Politeknik yang dulunya hanya 980 orang pertahun, sekarang meningkat 1200 persen. Maka itu, ini adalah capaian besar yang memberikan harapan dan mimpi besar yang sudah ditetapkan," katanya.

Amran menambahkan, data tersebut dia peroleh dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) yang mengakumulasi jumlah kenaikan mahasiswa pertanian hingga 64 persen. Menurutnya, banyaknya peminat itu tak terlepas dari adanya sejumlah konglomerat nasional sukses yang berasal dari sektor pertanian.

Kementan mendorong seluruh mahasiswa pertanian agar mau mengawasi dan berkontribusi terhadap jalannya program pemerintah, khususnya bidang pangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News