Menteri Arief: Jangan Ragukan Cintaku pada Danau Toba

Menteri Arief: Jangan Ragukan Cintaku pada Danau Toba
ILUSTRASI. FOTO: DOK.JPNN.com

Jika masih tercerai-berai dengan dikelola oleh tujuh kabupaten, itu tidak akan menuntaskan persoalan. Badan Otorita ini tugas utamanya adalah share infrastructure, dan hal itu tidak mungkin dilakukan secara kompak oleh tujuh kabupaten yang ada.

Otoritas ini yang akan mengatur, membuat regulasi, yang di-benchmark dengan objek-objek serupa yang sudak sukses di luar negeri. Standarnya global, agar wisman dari negeri manapun bisa menikmati sama nyamannya dengan wisnus,” katanya.

Untuk mencapai target wisatawan mancanegara (wisman) 12 juta kunjungan dengan devisa sekitar USD 12 miliar tahun 2016. Dan menembus 20 juta tahun 2019. Itu stimulus yang diberikan pemerintah selain bebas visa dan kemudahan kemudahan sandar kapal mewah.

“Pariwisata itu di harus di service dan Danau Toba harus semakin disejahterahkan," ungkapnya.

Ambisi besar Menteri Arief Yahya sangat mungkin terealisasi. Saat ini, pariwisata berada di nomor 4 sebagai penghasil devisa. Dengan aksi nyata, pria kelahiran Banyuwangi itu yakin pariwisata bisa menjadi penghasil devisa terbesar di 2019.

“Danau Toba harus tembus 1 juta wisatawan. Semua akan difokuskan hingga Kualanamu. Karenanya Danau Toba akan dikelola menjadi single destination multi manajemen," tegasnya.

Terkait akses menuju ke Danau Toba, menurut Arief, jalur dari Tebing Tinggi ke Siantar akan diperlebar. Siantar ke Parapat juga diperlebar. Parapat ke Sibolga juga diperlebar. Tujuannya, wisatawan bisa mencapai Toba dari Kualanamu dalam dua jam.

“Tahun ini memperbesar runway untuk Silangit. Jalan tol Medan ke Parapat selesai 2017," ungkapnya.

JAKARTA - Sehari sebelum malam Valentine Day, Sabtu (13/2), Menteri Pariwisata Arief Yahya bicara tentang cinta. Kecintaan terhadap pariwisata itu,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News