Menteri Bahlil Fokus Mengejar Target Investasi Rp 1.400 Triliun di Tahun Politik

Menteri Bahlil Fokus Mengejar Target Investasi Rp 1.400 Triliun di Tahun Politik
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengajak para pimpinan perusahaan di Amerika Serikat untuk menanamkan investasinya ke Indonesia. Foto: Instagram @bahlillahadalia

“Saya cuma kepada teman-teman selama mampu mengendalikan jangan ada kampret cebong. Paling rusak ini gara-gara medsos ini, kampret cebong macam-macam lah, dibuat seolah-olah seolah produk bagus yang bisa dijual," ucapnya.

Menurut mantan Ketua Umum HIPMI itu, perseteruan antara cebong dan kampret tidak ada gunanya, hanya memberikan dampak yang buruk. Oleh sebab itu, hal tersebut harus direduksi.

“Kalau bisa hal-hal kaya gitu nggak usah dibuat seperti heboh-heboh banget lah," imbuh Bahlil.

Sebelumnya Bahlil memaparkan pada kuartal I 2023, realisasi investasi yang tercapai sebesar Rp 328,9 triliun, atau 23,5% dari target investasi atau tumbuh sebesar 16,5% year on year (yoy).

Menurutnya, investasi tetap akan memberikan kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi, meskipun secara global diprediksi melambat pada tahun 2023.

“Investasi akan memberikan kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi, meskipun secara global diprediksi melambat pada 2023. Optimisme ekonomi 2023 akan baik kalau mampu kita jaga momentum," ungkap Bahlil.

Bahlil merinci realisasi investasi tersebut lebih besar di luar Pulau Jawa, mencapai Rp 172,9 triliun alias 52,6 persen. Sedangkan investasi di Pulau Jawa sebesar Rp156 triliun atau 47,4 persen.

“Bapak Presiden Jokowi minta investasi merata, Indonesia sentris, tidak Jawa sentris. Intuisi saya, ke depan investor bakal memilih di luar Jawa karena biaya tenaga kerja lebih murah, infrastruktur baik, arus logistik lebih baik, bahan baku di luar Jawa juga lebih baik,” tuturnya.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia fokus mengejar target investasi sebesar Rp 1.400 triliun pada tahun politik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News