Menteri Hadi Ajak Hilangkan Ego Sektoral Penyebab Masalah Pertanahan

Menteri Hadi Ajak Hilangkan Ego Sektoral Penyebab Masalah Pertanahan
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto menyerahkan sertifikat tanah dalam Pembukaaan GTRA Summit 2023, di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, Rabu (30/8). Foto: dok Kementerian ATR/BPN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto memaparkan sejumlah konflik tanah yang dialami rakyat dalam berbagai kluster masalah akibat ego sektoral antarlembaga.

Hal itu ia sampaikan saat memberikan sambutan pada Pembukaaan GTRA Summit 2023, di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, Rabu (30/8).

Masalah pertama, singgung Hadi, terkait dengan masyarakat yang berkonflik lahan yang beririsan dengan tanah aset, seperti yang terjadi di Blora. Warga menguasai tanah aset pemda setempat sejak zaman penjajahan Jepang.

Kedua, persoalan lahan yang beririsan dengan kawasan hutan seperti yang dialami oleh masyarakat Kabupaten Pelalawan, Riau yang sudah menguasai tanah sejak tahun 1960. Namun, ternyata tanah yang mereka diami merupakan kawasan hutan sehingga tidak bisa mendapat kepastian hukum hak atas tanah yang berguna untuk peningkatan ekonomi.

Ketiga, terkait persoalan tanah transmigrasi seperti yang dialami oleh masyarakat Tanah Laut, Kalimantan Selatan karena terdapat perbedaan antara subjek dan objek pada areal transmigrasi.

Keempat, mengenani masyarakat yang menjalankan tradisi bermukim di atas air dan wilayah pesisir secara turun-temurun, seperti halnya Masyarakat Suku Bajo, Suku Laut (Orang Laut), Masyarakat Kampung Engros dan masyarakat lainnya.

Menteri Hadi menyoroti permasalahan ego sektoral sebagai poin utama yang harus diselesaikan melalui program Reforma Agraria.

“Negara harus hadir menjawab persoalan tersebut, karena mereka sama-sama warga negara Indonesia yang memiliki hak yang sama,” tegas Hadi Tjahjanto.

Menteri ATR/BPN mengatakan reforma agraria dapat berhasil jika dilaksanakan secara gotong royong dengan mengedepankan asas kemanfaatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News