Menteri Harus Dievaluasi agar Tak Bertahan di Zona Nyaman
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah melontarkan sinyal untuk merombak Kabinet Kerja. Jokowi -panggilan akrabnya- akan mencopot menteri yang tak memenuhi target.
Bagi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna H Laoly, reshuffle merupakan kewenangan dan hak prerogatif presiden. Menurutnya, para pembantu Presiden Jokowi di Kabinet Kerja memang harus siap dievaluasi.
“Semua menteri harus siap,” kata Yasonna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/4).
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menegaskan, evaluasi terhadap kinerja menteri harus berjalan. Dengan demikian para menteri pun bekerja keras mencapai target.
“Kalau tidak jalan ya nanti orang berada di zona nyaman terus. Harus ada itu (evaluasi, red) supaya ada target menteri-menteri bekerja sebaik-baiknya,” pungkas Yasonna.(boy/jpnn)
Presiden Joko Widodo telah melontarkan sinyal untuk merombak Kabinet Kerja. Jokowi -panggilan akrabnya- akan mencopot menteri yang tak memenuhi target.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Aktivis 98 Sebut Presiden Jokowi Mengkhianati Cita-Cita yang Diperjuangkan Reformasi
- Aktivis 98 Sebut Selama Era Jokowi Praktik KKN Dipertontonkan Secara Vulgar
- Jokowi Hormati Putusan MK: Saatnya Bersatu, Bekerja, Membangun Negara Kita
- Timnas U-23 ke Perempat Final Piala Asia U-23, Jokowi: Semoga Bisa Melaju Lebih Tinggi Lagi
- Tingkat Kepuasan Publik kepada Jokowi Seusai Pilpres, Lihat Angkanya
- MK Segera Putuskan PHPU Pilpres 2024, Presiden Jokowi Bilang Begini