Menteri Pariwisata Australia Barat Minta Warganya Tidak Berlibur ke Bali

Hari Kamis (5/03), Asosiasi Tranportasi Udara Internasional (IATA) mengatakan penumpang menghadapi resiko sangat kecil untuk terkena COVID-19 ketika di dalam pesawat.,
"Sampai saat ini tidak ada bukti adanya penularan dari satu penumpang ke penumpang lainnya, meski kita mengetahui adanya penumpang yang terbang dan bepergian ketika mereka sudah mengalami demam," kata Penasehat Medis IATA David Powell.
IATA mengeluarkan pernyataan tersebut setelah pertemuan dua hari di Singapura, dengan perwakilan sejumlah maskapai penerbangan dan pelaku bisnis yang terkait penerbangan.
"Sekarang ini penyebaran yang paling banyak terjadi adalah karena kontak dekat dengan mereka yang sudah betul-betul sakit, dan kontak dekat itu kebanyakan adalah kontak di dalam rumah atau kontak dengan pekerja kesehatan," tambah David.
Pakar penerbangan Dr David Yu mengatakan sudah menjadi tugas IATA untuk menyatakan jika penerbangan masih aman saat ini, dengan rekomendasi yang diberikan sesuai pertimbangan medis, sehingga bisa dipercaya.
Namun menurutnya yang juga menjadi masalah saat ini adalah banyaknya larangan yang dikeluarkan oleh beberapa negara, sehingga membuat orang khawatir untuk terbang.

"Pembatasan visa, pembatasan imigrasi membuat orang susah terbang," katanya kepada ABC.
Di tengah meluasnya wabah virus corona, Menteri Pariwisata Australia Barat, Paul Papalia telah meminta warganya di negara bagian tersebut untuk membatalkan liburan ke Bali
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya