Menteri Sidak ke Pasar Bukan Solusi

Menteri Sidak ke Pasar Bukan Solusi
Menteri Sidak ke Pasar Bukan Solusi
JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (Sekjen APPTI) Ngadiran menyebutkan, memasuki bulan Ramadhan ini, harga-harga kebutuhan pokok sudah merangkak naik antara 6 hingga 8 persen. Bahkan, ada beberapa jenis barang yang naiknya melampaui 15 persen. Dikatakan, kenaikan harga barang-barang kebutuhan setiap Ramadhan dan Idul Fitri, selalu terjadi setiap tahun dan tidak pernah teratasi.

"Saya sudah 40 tahun di pasar. Yang seperti ini terulang-ulang terus dan tidak pernah teratasi. Yang ada menterinya melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke pasar tradisional. Kenaikan harga itu tidak bisa diselesaikan hanya dengan sidak. Anehnya, mengapa sidaknya ke pasar tradisional, bukan ke toko modern," ujar Ngadiran dalam diskusi bertema 'Kemarau dan Stok Pangan' di Jakarta, Sabtu (22/8).

Ngadiran menjelaskan, yang diinginkan pedagang adalah harga yang stabil. Jangan dikira, kalau harga naik pedagang lantas mendapat keuntungan yang berlipat. Justru, kalau harga naik, para pedagang di pasar tradisional tidak punya stok dagangan yang cukup karena dana yang dimiliki cekak. "Jadi, kalau harga naik kami menangis, kalau harga turun kami susah," ujarnya.

Untuk mengatasi pedagang yang menaikkan harga teramat tinggi atas kebutuhan pokok perlu adanya campur tangan pemerintah. “Peran pemerintah harus ada, jangan sampai kenaikan harga membuat masyarakat mengeluh,” kata Ngadiran. Lebih lanjut dikatakan pedagang menaikkan harga jual karena produk yang diterima dari agen dan distributor juga melonjak. Akibatnya, pedagang menjual produk dagangannya dengan harga yang tinggi.

JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (Sekjen APPTI) Ngadiran menyebutkan, memasuki bulan Ramadhan ini, harga-harga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News