Menteri Siti Nurbaya Bicara Soal Paradigma Baru Pendekatan Penanganan Sampah

Menteri Siti Nurbaya Bicara Soal Paradigma Baru Pendekatan Penanganan Sampah
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya saat membuka kegiatan “Gerakan Nasional Compost Day, Kompos Satu Negeri” sebagai rangkaian Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 bertema “Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat” yang dipusatkan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (26/2/2023). Foto: Dok. KLHK

Ketiga, tidak ada pembakaran liar mulai tahun 2031.

Keempat, optimalisasi fasilitas pengelolaan sampah seperti PLTSa, RDF, SRF, biodigester, dan maggot atau black soldier flies  untuk sampah biomass dan diharapkan tahun 2040 operasional TPA diperuntukkan khusus sebagai tempat pembuangan sampah residu.

Kelima, penguatan kegiatan pemilahan sampah di sumber dan pemanfaatan sampah sebagai bahan baku daur ulang.

Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati mengatakan dengan mengompos kita akan memgurangi pembuangan sampah organik ke TPA sebesar 10 juta ton.

“Jadi, betapa besar sumbangan membuat kompos dari sampah organik untuk penuntasan penangan sampah di Indonesia,” ujar Rosa Vivien.

Dengan prinsip kerja Zero Waste, Zero Emission Indonesia, pengelolaan sampah di Indonesia telah bergeser ke hulu dengan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat.

Tujuan kegiatan “Compost Day - Kompos Satu Negeri”, untuk merubah pola pikir/mindset kita semua dalam mengelola sampah, khususnya sampah organik yang berasal dari sisa makanan.(fri/jpnn)

Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan kompos dari sampah organik merupakan aktualisasi paradigma baru dalam pendekatan penanganan sampah.


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News