Menteri Yohana: Full Day School Langgar Konvensi Hak Anak

Ia mengakui apa yang digulirkan Mendikbud masih sebatas wacana, namun alangkah baiknya jika dikaji terlebih dahulu. Yohana mengatakan di satu sisi full day school ini diharapkan mampu membatasi gerak ruang dari anak-anak agar terhindar dari pengaruh buruk miras, tawuran, narkoba, pornografi dan seks bebas. Namun kata Yohana Yembise penerapan aktivitas anak di sekolah hingga sore hari bukan menjadi sebuah solusi.
“Ini bisa ada bullying di sekolah kalau diterapkan. Anak-anak bisa semakin terbebani dan bisa dilampiaskan melalui bullying. Ada hak dasar anak yang harus dipenuhi selain belajar, yaitu mereka juga harus bermain, dan berkreasi,” tuturnya.
“Ini mungkin baru wacana karena menterinya baru, jadi saya akan bertemu nanti secara langsung dengan beberapa deputi terkait untuk melihat apakah wacana ini pantas dilakukan atau tidak. Karena ini banyak menuai keluhan dari orang tua,” pungkasnya. (il/oel/fia/qad/nat/adk/jpnn)
JAYAPURA - Rencana penerapan full day school yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy di Indonesia, mendapat beragam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sudah Ada Guru ASN Ditempatkan di Sekolah Swasta hingga Pensiun
- Dedi Mulyadi Tetap Kirim Siswa Bandel ke Barak Militer Meski Picu Pro Kontra
- Ini 4 Program Hasil Terbaik Cepat Presiden, Guru Honorer Masuk Prioritas
- Hari Pendidikan Nasional, ASDP Ajak Siswa Belajar Dari Dek Kapal
- Mendikdasmen Sebut Janji Presiden Prabowo kepada Guru Sudah Terealisasi, Apa Saja?
- Mendikdasmen Memastikan Komitmen Prabowo-Gibran Bangun Sekolah Sesuai Standar Mutu