Menuju New Normal Perlu Dilakukan Strategi Penataan di Berbagai Sektor

Menuju New Normal Perlu Dilakukan Strategi Penataan di Berbagai Sektor
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat menjadi pembicara dalam acara diskusi yang diadakan Puspolkam Indonesia. Foto: Puspolkam Indonesia for JPNN.com

"Ketika pertama kali saya menata pasar, bupati dan wali kota tidak ada yang tertarik. Ketika Wali Kota Salatiga menata pasar dan muncul di headline Kompas dan masuk di pemberitaan kurang lebih tiga hari berturut-turut, maka pada saat itu semua terinspirasi. Nah, inspirasi itulah yang mengedukasi. Oh, berarti pasar perlu ditata untuk menghindari resiko masyarakat terpapar," kata Ganjar.

Ganjar mengungkapkan pembenahan menuju new normal pada sektor industri harus juga menjadi perhatian.

"Pabrik rokok di Jawa Tengah pun kami tata, jarak antarpekerja, dan pemasangan pembatas. Inilah pembenahan-pembenahan yang coba kami lakukan. Rumah ibadah pun demikian. Saya harapkan agar masyarakat yang di rumah bisa mengakses dan mendapatkan edukasi sehingga terjadi internalisasi nilai. Sehingga kalau September kurvanya sudah menurun dan mendekati dasar, kita sudah siap," ujarnya.

Terkait persiapan new normal pada sektor pendidikan, Ganjar menyatakan bahwa sektor pendidikan justru relatif lebih siap dalam menyambut new normal.

"Saya sudah dua kali menampilkan di media sosial saya bahwa sekolahan relatif lebih siap. Caranya dengan membagi sekolahan menjadi 2 shift, yaitu kelas pagi dan kelas siang. Yang kedua, mata pelajarannya tidak terlalu padat. Yang ketiga, mereka atur dan desain ulang ruang kelasnya. Yang keempat, mereka menyiapkan sarana dan prasarana. Namun, orang tua murid sekarang masih ragu. Mereka takut kemudian nanti anaknya berkumpul dengan teman-temannya kemudian tertular dan lain sebagainya. Secara metodologi, hal-hal tersebut sudah betul. Kemudian jika kita uji coba, maka ini bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain. Dengan cara itu, akan bisa membantu masyarakat untuk paham dan sekolah lain akan meniru atau berinovasi" jelasnya.

Ganjar mengatakan bahwa setiap kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah belum sempurna, masih ada kekurangan dan perlu diperbaharui setiap saat.

"Kami mengakui bahwa dalam implementasi setiap kebijakan tentu tidak sempurna dan kita akui itu. Tugas kita bersama adalah menciptakan kesempurnyaan dengan mengisi hal-hal yang belum sesuai, bukan kemudian membuat runyam," kata Ganjar.

Ganjar juga menjelaskan pelaksanaan jaring pengaman sosial di provinsi Jawa Tengah.

Puspolkam Indonesia mengadakan diskusi secara virtual dengan narasumber Gubernur Jateng Ganjar Pranowo membahas menuju new normal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News