Menurut Anda, Perlu Tidak Jokowi Libatkan KPK dalam Penyusunan Kabinet?
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi tidak perlu melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam proses memilih calon menteri jajaran Kabinet Kerja Jilid II.
Menurut Sekretaris Jenderal Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, Dedy Mawardi, hal itu untuk menjaga independensi KPK.
"Justru dengan tidak melibatkan KPK dalam menyusun kabinet, Jokowi telah menjaga independensi lembaga antirasuah tersebut," kata Dedy di Jakarta, Selasa (15/10).
Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta Ubaidillah Badrun yang sebelumnya meminta Jokowi untuk melibatkan kembali KPK dalam menyeleksi menteri seperti pada tahun 2014.
Menurut Dedy, pendapat Ubaidillah itu justru terkesan menjerumuskan KPK.
"Jangan berpendapat seolah-olah ingin perkuat KPK tetapi sesungguhnya bisa sebaliknya. KPK bisa diisukan menjadi alat politik kekuasaan nantinya," ujar Dedy dalam keterangannya.
Dedy menilai, pendapat yang mengarahkan KPK harus dilibatkan dalam politik kekuasaan berbahaya bagi independensi KPK.
"Sikap Presiden Jokowi tidak melibatkan KPK justru yang on the track. Karena Jokowi ingin menjaga independensi KPK itu," katanya. (antara/jpnn)
Presiden Jokowi tidak perlu melibatkan KPK ketika memilih calon menteri di cabinet Jokowi-Ma’ruf Amin.
- Karena Pancasila
- Ramalan Presiden Jokowi, Minyak Merah Bakal jadi Tren Baru
- Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Minyak Makan Merah Hasil Kolaborasi PTPN Group
- Jokowi Resmikan Pembangunan Jalan Daerah di Sumut Senilai Rp 868 Miliar
- Investor Mengeluh Soal Investasi di IKN, Jokowi Langsung Beri Arahan Begini
- Doli Golkar: Yang Paling Tahu Ketum, Pak Jokowi, dan Allah SWT