Menurut LSF, Film Naura & Genk Juara tak Deskriditkan Islam

Menurut LSF, Film Naura & Genk Juara tak Deskriditkan Islam
Para pemain Film Naura & Genk Juara. Foto: Dedi Yondra/JPC

Dia lantas mencontohkan sebuah film yang menceritakan seorang koruptor. Ketika koruptor itu ditangkap dan dipenjara, di balik jeruji besi dia bersimpuh berdoa atau salat.

Yani mengatakan penggambaran seperti ini bukan lantas menyebut bahwa umat Islam itu jahat.

Yani juga menjelaskan sosok ketiga penjahat yang ada di film Naura itu. Dia mengakui bahwa di film itu si penjahat bercambang dan sikapnya kasar layaknya seorang penjahat.

Nah salah satu diantaranya menggunakan celana pendek. "Saya tegaskan celana pendek. Bukan celana cingkrang," katanya.

Film ini juga mengambil setting di Indonesia. Dengan mayoritas penduduknya Islam, bisa saja penjahatnya beragama Islam. Dia lantas membandingkan dengan film Home Alone.

Di sebuah adegan, penjahat di film Home Alone itu juga tergambarkan sebagai orang beragama non Islam sesuai lokasi setting filmnya. Dia berharap polemik film Naura bisa segera mereda.

Merujuk data LSF, keputusan sensor film Naura & Genk Juara keluar pada 26 Oktober 2017. Rating atau kategori usia film ini adalah segala usia (SU).

Sedangkan pemilik film ini tercatat atas nama PT Gramedia Media Nusantara. Film ini berdurasi 2.824 meter/103 menit.

Film Naura & Genk Juara garapan sutradara Eugene Panji ini dituding mencitrakan Islam dengan negatif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News