Menyambung Sulit
Oleh: Dahlan Iskan
Siapa yang harus membangun puluhan pembangkit listrik biomass itu? Terserah. Bisa masing-masing perusahaan sawit. Mereka menjual listrik ke PLN. Bisa juga investor.
Kita ini punya berjuta-juta hektare kelapa sawit. Produksi minyak sawit kita sudah yang terbesar di dunia –53 juta ton setahun.
Tandan sawit bisa dikumpulkan: dijadikan bahan bakar biomassa. Pelepah sawit juga bisa dikumpulkan: jadi bahan bakar biomass.
Pohon-pohon yang tua bisa ditebang untuk bahan bakar biomassa. Dan yang sexy: cangkang kelapa sawit –'tempurung'-nya sawit.
Cangkang itu mengandung kalori yang sangat tinggi. Bisa di atas rata-rata batu bara. Bagus sekali untuk dijadikan bahan bakar biomassa.
Maka, teoritis, kita bisa punya sekitar 7.000 MW biomass dari sawit. Ditambah geotermalnya Pertamina yang baru, total bisa mencapai 10.000 MW.
Target pemerintah pun tercapai. PLN pun tidak dibuat sulit.
Ada tetapinya. Cangkang sawit yang sexy itu kini sudah jadi rebutan dunia. Cangkang sawit itu telah jadi komoditas ekspor tersendiri. Terutama diekspor ke Jepang. Atau Eropa.
Menyambungkan yang tidak nyambung itu yang sulit. Terutama bagi yang tidak mau bekerja keras.
- IHC Kerahkan Tim Medis Terbaik untuk Dukung Kelancaran World Water Forum di Bali
- Jelang WWF 2024, Pertamina Patra Niaga Memastikan Pasokan Energi di Bali Aman
- Dirut Pertamina Beberkan Strategi Jaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan
- Tinjau Progres Pembangunan BIH, Erick Thohir: Indonesia Siap Bersaing
- Sukses Perluas Akses Energi, Pertamina Raih 3 Penghargaan
- Lia James