Menyelamatkan Bumi, KLHK Lakukan Rehabilitasi Hutan di Lahan Sulit dan Kritis

Menyelamatkan Bumi, KLHK Lakukan Rehabilitasi Hutan di Lahan Sulit dan Kritis
Salah satu kegiatan RHL dilaksanakan oleh BPDASHL Indragiri Rokan di Riau dan Sumbar. Foto: dok KLHK

''Sejak adanya RHL, pandangan masyarakat jadi berubah, dari yang tadinya hanya menanam sawit jadi sadar ingin menanam jengkol, petai, dan tanaman produktif lainnya. Dengan begini masyarakat akan menjaga kawasan hutan dan lahan,'' kata Rosi.

Sementara itu Wali Nagari Aia Luo, Payung Sekaki, Kabupaten Solok, H.Maila mengapresiasi program BPDASHL Indragiri Rokan KLHK di kampung mereka. 

Dia mengatakan awalnya program RHL ini sempat ditolak sekelompok masyarakat, karena kekhawatiran keberadaan tanah ulayat akan diganggu.

''Sekarang yang menolak jadi menyesal, karena ternyata program RHL ini benar-benar mensejahterakan masyarakat dan memperbaiki lingkungan sekitar. Bilamana program ini ada lagi kelanjutannya ke depan, kami siap membantu pemerintah bersama-sama merehabilitasi lahan yang ada,'' kata Maila.

Secara nasional pemulihan dengan penanaman pohon melalui kegiatan RHL tahun 2015-2020 telah menjangkau total luas penanaman 574.556 ha (ditambah penanaman mangrove seluas 18.704 Ha) dengan jumlah bibit yang ditanam sebanyak 658.980.085 batang (ditambah 74.788.914 batang /propagul).

Adapun penyerapan tenaga kerja sebanyak 22.982.240 (ditambah 1.727.549 Hari Orang Kerja/HOK mangrove).

Untuk kegiatan RHL tahun 2021, target penanaman seluas 48.875 ha dan target pemeliharaan seluas 215.950 ha. Penyediaan bibit untuk 2021 sebanyak 136.000.000 batang dari 57 unit Persemaian Permanen, 973 unit Kebun Bibit Rakyat (KBR) dan 135 unit Kebun Bibit Desa (KBD).

Pada Januari-Februari 2021, telah dilaksanakan penanaman seluas 17.474 Ha dengan jumlah bibit 7.297.100 batang.

Sebagian besar kegiatan rehabilitasi dilakukan di daerah yang sulit akses dan kritis demi mempertahankan fungsi hutan lindungnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News