Menyusui Bisa Mencegah Risiko Menopause Dini

Menyusui Bisa Mencegah Risiko Menopause Dini
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: Antaranews

jpnn.com, JAKARTA - Kehamilan dan menyusui bisa melindungi wanita dari menopause dini. Risiko ini paling rendah di antara mereka yang menyusui secara eksklusif, artinya bayi hanya menerima ASI - tidak ada cairan atau makanan padat. Menopause dini adalah akhir dari menstruasi sebelum usia 45 tahun.

Untuk penelitian ini, para peneliti menganalisis data dari lebih dari 108.000 wanita AS yang terdaftar dalam Studi Kesehatan Perawat II yang sedang berlangsung, yang dimulai pada tahun 1989.

"Dalam penelitian kami, wanita dengan tiga kehamilan atau lebih yang menyusui secara eksklusif selama total tujuh hingga 12 bulan memiliki risiko sekitar 32 persen lebih rendah dari menopause dini dibandingkan dengan wanita dengan jumlah anak yang sama yang menyusui secara eksklusif selama kurang dari satu bulan," kata penulis studi pertama, Christine Langton, seperti dilansir laman WebMD, Rabu (5/2).

Dibandingkan dengan wanita tanpa kehamilan jangka penuh, wanita yang memiliki dua kehamilan memiliki risiko 16 persen lebih rendah mengalami menopause dini dan wanita dengan tiga kehamilan memiliki risiko 22 persen lebih rendah. Studi ini dipublikasikan online baru-baru ini di JAMA Network Open.

Kehamilan dan menyusui umumnya mencegah ovulasi dan bisa memperlambat penipisan folikel ovarium secara alami dari waktu ke waktu, sehingga menurunkan risiko menopause dini, menurut para peneliti. Tetapi penelitian ini tidak membuktikan hubungan sebab-akibat.

Menopause dini dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, penurunan mental, dan osteoporosis. "Studi kami memiliki banyak kekuatan karena ukuran sampel yang besar, 26 tahun masa tindak lanjut dan desain prospektif. Juga, pada awal kami membatasi penelitian kami untuk wanita yang premenopause, yang merupakan titik kunci," pungkas Langton.(fny/jpnn)

Kehamilan dan menyusui bisa melindungi wanita dari menopause dini yang datang sebelum usia 45 tahun.


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News