Merah Putih Diambil dari Reruntuhan, Dicuci, Lantas Berkibar

Merah Putih Diambil dari Reruntuhan, Dicuci, Lantas Berkibar
Bendera Merah Putih berkibar di pengungsian korban gempa di Desa Kekait, Lombok Barat, Kamis (16/8). Foto: IVAN MARDIANSYAH/ LOMBOK POST/JPNN.com

jpnn.com - Para korban gempa Lombok tak lupa memasang bendera di tiap tenda pengungsian, meski rumah hancur dan kehilangan pekerjaan. Melihat Merah Putih berkibar, bagi mereka, adalah pengingat: dulu para pahlawan juga menghadapi cobaan yang sama beratnya dengan mereka kini.

SIRTUPILLAILI, Lombok Barat

RUMAH, atau lebih tepatnya bekas rumahnya, tinggal reruntuhan. Tapi, Murdan tak butuh waktu lama untuk menemukan apa yang dia cari. Di lemari yang teronggok di antara puing.

Karena kotor, dibawanya apa yang dia temukan itu ke pancuran air. Tak jauh dari tempatnya mengungsi di Lapangan Pura Lingsar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya.

Setelah bersih, baru dipasangnya di depan tenda terpal. Tempat dia berjejalan bersama istri dan anak serta keponakan.

’’Bendera ini kami pasang sekali dalam setahun (saat Agustusan), setelah itu dicuci dan disimpan lagi,’’ tutur pria 40 tahun tersebut kepada Lombok Post (Jawa Pos Group).

Bendera itu masih tampak sedikit lusuh. Ada bolongnya. Tapi, hanya itulah yang bisa dilakukan Murdan dan ratusan warga sekampung pada hari Indonesia merayakan ulang tahun kemerdekaan ke-73.

Mengibarkan bendera, di tiap tenda, sejak beberapa hari lalu itu semacam penanda: Di tengah kedukaan hebat, mereka tak lupa pada hari keramat ini. Meski tak ada lagi kemeriahan lomba khas Agustusan seperti biasa.

Para korban gempa Lombok tetap mengibarkan bendera Merah Putih, meski rumah mereka hancur dan kehilangan pekerjaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News