Merasa jadi Korban Keganasan Mafia Anggaran

Merasa jadi Korban Keganasan Mafia Anggaran
Dharnawati pada persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta dengan agenda pembacaan surat tuntutan, Senin (16/1) lalu. Foto : Arundono W/JPNN
JAKARTA - Terdakwa kasus suap ke pejabat Kemenakertrans, Dharnawati, merasa menjadi korban para calo dan mafia anggaran.  Hal itu disampaikan Dharnawati, saat membacakan nota pembelaan (pledoi) di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (25/1) malam.

Dharnawati yang sepanjang pembacaan pledoi tak henti-hentinya menangis, mengaku selama ini selalu memperjuangkan kemajuan Papua. Karenanya setelah selesai kuliah di Jakarta, Dharnawati pun memilih kembali ke Papua dan merintis usaha.

"Tapi saat saya ingin membangun Papua, saya dihadapkan dengan dengan kelompok calo proyek yang barbar. Saya dihadapkan dengan mafia anggaran yang mengatasnamakan kementrian," kata Dharnawati saat membacakan pledoi pribadi setebal 19 halaman plus dua lembar lampiran.

Nama yang disebut Dharnawati sebagai kelompok calo proyek dan mafia anggaran adalah Sindu Malik Pribadi dan Iskandar Prasojo alias Acos. Dharnawati yang mengaku kampungan, tak kuasa menghadapi kelompok calo proyek dan mafia anggaran. Terlebih lagi, para calo proyek dan mafia angaran itu memiliki kantor di kementrian.

JAKARTA - Terdakwa kasus suap ke pejabat Kemenakertrans, Dharnawati, merasa menjadi korban para calo dan mafia anggaran.  Hal itu disampaikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News