Merasakan Suasana Ramadan di Negeri Aquino (1)
Bertemu Takmir Blue Mosque yang Sekretaris Pembebasan Moro
Kami disambut seorang laki-laki yang ramah bernama Jadjurie H. Arasa. Dia adalah administrator alias ketua takmir Blue Mosque. Lelaki berperawakan sedang itu berasal dari Pulau Mindanao, Filipina Selatan, yang memang dominan penduduk muslim.
’’Umat Islam di Filipina sekitar 20 juta, termasuk warga Mindanao. Sedangkan di kawasan Metro Manila jumlahnya sekitar 3,5 juta,’’ paparnya. Sebagai gambaran, penduduk Filipina saat ini sekitar 105 juta, 12 juta di antaranya tinggal di Metro Manila.
Lelaki yang beristri perempuan Kinabalu, Malaysia, itu menerima kami di ruang kerjanya yang sejuk. Dia mengaku beberapa kali datang ke Indonesia sejak zaman Presiden Soeharto sampai Presiden SBY. Termasuk bertemu dengan Gus Dur dan Amien Rais yang memberikan dukungan kepada umat Islam Filipina dalam memperjuangkan hak-haknya.
’’Pak Yusril Ihza Mahendra (pengacara, mantan Menkum HAM, Red) juga pernah ke sini,’’ ungkapnya sambil menunjuk AC yang mendinginkan ruang kerjanya sebagai bantuan Yusril yang beristri perempuan Filipina.
Jadjurie adalah sekretaris organisasi pembebasan Islam Moro MNLF (Moro Islamic Liberation Front) yang memperjuangkan otonomi daerah bagi warga Mindanao yang dominan muslim. Salah satu tugas utama Jadjurie adalah menggalang dukungan internasional agar mereka memperoleh kebebasan sebagai daerah otonomi yang bisa mengelola kepentingan umat Islam secara lebih leluasa.
Ada banyak kalangan internasional yang telah mengunjungi Blue Mosque. Dari album fotonya, lelaki energik itu menunjukkan sejumlah tokoh yang berfoto bersama dirinya. Di antaranya, para duta besar, pejabat Kemenlu, dan pejabat pemerintahan dari berbagai negara seperti AS, Inggris, Turki, Kuwait, Mesir, Uni Emirat Arab, Iran, Arab Saudi, Malaysia, Indonesia, dan Brunei Darussalam. Mereka memberikan perhatian lebih baik atas upaya Blue Mosque dalam menyampaikan syiar Islam Filipina secara moderat lewat jalur budaya dan diplomasi. (*/bersambung/c10/ari)
Pada 19–21 Juni lalu penulis buku seri tasawuf modern Agus Mustofa diundang secara khusus oleh Kedutaan Besar RI di Manila, Filipina, untuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor