Merawat Hidayah

Merawat Hidayah
Adhyaksa Dault. FOTO: ist

Pertanyaan, kenapa banyak orang non muslim yang mendengar bacaan Alquran tapi tak kunjung menjadi seorang muslim? Jawabannya karena hidayah adalah wilayah proregatif Allah SWT.

Berbeda cerita dengan paman Nabi Muhammad SAW bernama Abu Tholib. Ketika Abu Tholib berada di akhir-akhir hayatnya, Rasulullah SAW berdoa kepada Allah SWT agar paman yang dicintainya itu segera diturunkan hidayah oleh Allah SWT. 

Sebab, walaupun Abu Tholib menjadi pendukung setia dakwah Islam tapi hingga menjemput ajal tidak kunjung mengucap dua kalimat syahadat. Hal inilah diratapi oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW seakan ingin protes kenapa paman yang dicintainya, orang yang selalu melindungi Nabi saat mendapat ancaman dari musuh, meninggal dunia dalam keadaan kafir. 

Keluhan Rasulullah SAW itupun langsung dijawab oleh Allah SWT dalam firman-Nya di surat At-Taubah ayat 113: "Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka bahwa orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka Jahannam." 

Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi hidayah kepada orang yang kamu sayangi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki," Alquran surat Al Qashash ayat 56. Ini membuktikan bahwa hidayah itu tidak bisa diukur dengan pendekatan matematik. 

Padahal, jika diukur secara logika sederhana seharusnya yang lebih layak mendapat hidayah adalah Abu Tholib dari pada Umar. Ya, alasannya rekam kedua orang tua sepanjang hayatnya. Namun, lagi-lagi ruang hidayah adalah bagian dari misteri Allah SWT.

Oleh karena itu, kita yang sampai detik ini dipilih oleh Allah SWT sebagai orang muslim sudah sepantasnya banyak mengucap kalimat syukur. Selanjutnya, berdoa dan istiqomah untuk terus memegang teguh ajaran yang mengantar kepada kesalamatan ini. 

Allah SWT memberi doa khusus bagi kita agar hidayah Allah SWT ini tetap kita pertahankan hingga ajal menjemput. "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)," Alquran surat Ali Imran ayat 7. 

SEJATINYA yang manusia harapkan dalam kehidupan ini hanya hidayah atau petunjuk Allah SWT. Dengannya apa yang kita tempuh saat ini akan bernilai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News