Mereda setelah Saling Serang, Pengungsi Pulang
Senin, 02 Mei 2011 – 22:18 WIB
PM Thailand Abhisit Vejjajiva menggambarkan mulai tenangnya situasi di perbatasan itu sebagai sinyal positif. "Kami akan memonitor situasi beberapa hari ke depan, sebelum mengizinkan penduduk setempat pulang ke rumah mereka," katanya.
Thailand dan Kamboja berada di bawah tekanan dunia internasional supaya segera menghentikan kekerasan di wilayah perbatasan mereka. Namun, gencatan senjata yang dicapai kedua pemimpin militer kedua negara pada Kamis lalu (28/4) hanya bertahan tidak lebih dari 12 jam.
Hubungan di antara kedua negara memanas sejak PBB menyatakan kuil Preah Vihear yang berusia 900 tahun itu sebagai warisan budaya dunia pada Juli 2008. Mahkamah Internasional pada 1962 memutuskan kuil Preah Vihear milik Kamboja walaupun akses termudah menuju tempat ibadah tersebut berada di Thailand. Selain itu, wilayah seluas 4,6 km persegi di sekitarnya diklaim kedua pihak.
Perbatasan Thailand-Kamboja tidak pernah sepenuhnya disepakati karena masih terdapat banyak ranjau darat. Itu merupakan warisan perang selama beberapa dekade di Kamboja.
BANGKOK - Situasi di perbatasan Thailand-Kamboja dilaporkan mulai stabil lagi. Kesempatan itu digunakan penduduk setempat yang sudah sepekan terakhir
BERITA TERKAIT
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah tak Dapat Diterima
- Hamas Masih Berharap Mencapai Kesepakatan Damai dengan Israel
- Tolak Tawaran Damai, Israel Sebut Tuntutan Hamas Keterlaluan
- Korut: Amerika dan Pengikutnya Akan Mengalami Kekalahan Menyedihkan
- Soroti Kemiskinan di Negara Islam, Indonesia Desak OKI Ambil Tindakan
- Jakarta Futures Forum Bahas Visi Jangka Panjang Indonesia-India di Dunia Internasional