Merengek saat Kena Razia Asmara Subuh

Merengek saat Kena Razia Asmara Subuh
Merengek saat Kena Razia Asmara Subuh

"Cemana lagi bang, udah takut bercampur panik. Mau tidak mau terpaksalah bersembunyi di semak belukan itu. Harapannya, selamat dari razia ini aja tadi, " ungkap Iwan (25) warga Jalan Eka Warni yang mengendarai Yamaha Mio BK 6302 OF yang juga terjaring dalam razia itu.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Medan, Kompol M Budi Hendrawan yang memimpin razia itu mengatakan kalau kegiatan itu merupakan program rutin pihaknya, sepanjang bulan suci Ramadan. Program itu, kata Budi, sebagai upaya pengamanan untuk kenyamanan umat yang menjalankan ibadah puasa.

Namun, disebutnya juga kalau program itu juga sebagai antisipasi balap liar dan petasan yang disinyalir marak saat bulan Ramadhan, serta upaya pembudayaan tertib lalu lintas.

"Personel yang kita kerahkan sebanyak 425 orang, tergabung dari Polresta Medan, Pemko Medan, Kodim, POM-AD, Marinir dan MUI,” jelas Kasat Lantas.

Dari kegiatan itu, kita mengeluarkan 518 set tilang yang 265 kita tahan kendaraannya karena tidak membawa surat-surat. Untuk pelanggaran lalu lintas paling banyak, tidak mengenakan helm, " ungkap mantan Kapolsek Medan Baru itu singkat.

Sementara, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, Muhammad Hatta yang dikonfirmasi beberapa waktu lalu, menyebut kalau Asmara Subuh dapat mengurangi nilai-nilai ibadah puasa. Oleh karena itu, diakuinya kalau pihaknya sangat mengapresiasi program razia asmara subuh itu.

Disebutnya, masyarakat harus mendukung program tersebut, karena bertujuan mengamankan untuk memberi kenyamanan menjalankan ibadah puasa. Dikatakannya, asmara subuh yang dilakukan kebanyakan remaja saat bulan puasa, dapat mengurangi nilai-nilai ibadah puasa.  (ain/azw)


MEDAN - Langit belum lagi putih seutuhnya. Namun, keramaian hingga kepadatan, sudah tampak jelas di kawasan lintasan Kanal, Jalan Brigjen Zein Hamid


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News