Merespons Dugaan Pemerasan, Eks Kepala BAIS: KPK Harus Maju Terus

Merespons Dugaan Pemerasan, Eks Kepala BAIS: KPK Harus Maju Terus
Komisi Pemberantasan Korupsi. Foto: Ilustrasi: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) Laksda TNI (Purn) Soleman B Ponto merespons dugaan kasus pemerasan oleh pimpinan KPK yang muncul sejalan dengan pengungkapan kasus di Kementerian Pertanian yang diduga melibatkan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Dia menilai hal itu merupakan indikasi kuat koruptor melawan balik.

Ponto menyampaikan hal itu sesaat setelah Diskusi Publik Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) bertajuk "Mengawal Agenda Antikorupsi Bersama KPK” yang diselenggarakan Lembaga Pemilih Indonesia di Jakarta, Senin (9/10/2023).

“Menurut saya itu sesuatu yang natural terjadi dalam agenda pemberantasan korupsi. Ketika KPK ingin menegakkan hukum sesuai dengan kewenangan yang dimiliki pasti yang menjadi korban itu akan melakukan perlawanan. Sekarang itu perlawanan dari orang-orang yang akan ditindak oleh KPK,” ujar Ponto.

Dia menambahkan dari sisi intelijen tujuan dari perlawanan balik ini adalah untuk mencari posisi tawar terhadap kasus korupsi yang tengah ditangani oleh KPK. Dan modusnya melalui pelaporan dugaan kasus pemerasan oleh pimpinan KPK.

“Dari sisi intelijen ini adalah upaya untuk melawan, membuat bargaining power supaya ini tidak diteruskan atau upaya untuk 'ah kamu juga enggak bener kan'. Hal itu hal yang biasa. Tapi KPK jangan mundur dan berhenti,” bebernya.

Merespons hal itu, Ponto berharap KPK terus fokus dan maju terus untuk mengusut kasus korupsi di Kementerian Pertanian atau apapun kasus tengah ditangani.

Sebab, KPK merupakan institusi yang diberi mandat tertinggi untuk melaksanakan penegakan hukum di bidang korupsi atau dalam rangka melaksanakan pemberantasan korupsi,” pungkasnya.

Mantan Kepala BAIS Soleman B Ponto merespons dugaan kasus pemerasan oleh pimpinan KPK yang muncul sejalan dengan pengungkapan kasus di Kementan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News