Mesin Cetak Uang Dijual Rp2 Miliar
Sabtu, 01 Oktober 2011 – 22:39 WIB

Mesin Cetak Uang Dijual Rp2 Miliar
“Ironisnya abang saya pernah minta perhatian pemerintah daerah terhadap mesin cetak uang ORITA yang merupakan salah satu bukti sejarah perjuangan masyarakat Tapanuli. Namun, pemerintah daerah memang tidak pernah memberikan perhatian, bahkan untuk menunjukan atau memamerkan mesin cetak uang ORITA kepada masyarakat pada stand pameran di hari ulang tahun Kota Sibolga dan Pemerintah Kabupaten Tapteng tidak pernah dilakukan, padahal kalau pemerintah meminta agar mesin cetak dipamerkan kami akan mau mengizinkan,” ungkapnya.
Baca Juga:
Eben Siregar menambahkan bahwa abangnya Horas Siregar juga pernah mengajukan proposal ke Bank Indonesia Sibolga. Saat itu pihak Bank Indonesia besedia dan sudah turun ke tempat penyimpanan mesin cetak uang ORITA untuk melakukan pengecekan dan mengambil foto mesin cetak tersebut dan pihak BI waktu itu berjanji akan berusaha membantu. Namun setelah ditunggu sekain lama tidak ada hasil dan akhirnya abangnya Horas Siregar berangkat ke Jakarta langsung ke Bank Indonesia.
“Karena tidak ada kepastian, akhirnya mesin cetak ini tetap dititip kepada bang Dani Siregar sampai sekarang, karena bang Dani Siregar memiliki gudang yang lumayan lebar, sehingga bisa menyimpan alat-alat mesin percetakan,” ujarnya.
Amatan METRO, mesin pencetak uang ORITA ini masih tampak bagus, hanya saja sudah banyak pelaratannya yang berkarat. Mesin cetak tersebut terdiri dari tiga bagian, yakni dua mesin cetak dan satu mesin pemotong serta ketigany masih tersimpan di gudang milik Dani Siregar.
SIBOLGA-Mesin cetak mata uang yang diberi nama ORITA (Oeang Repoeblik Tapanuloe) yang pada masa keresidenan dahulu di wilayah Tapanuli yang sudah
BERITA TERKAIT
- WN Yordania Hanyut Saat Berenang di Pantai Batu Belig Bali, Tim SAR Bergerak
- 183 CPNS Kota Bengkulu Terima SK, Wali Kota Dedy Berpesan Begini
- Cari 2 Korban Kapal Feri Tenggelam, Tim SAR Kerahkan Teknologi Bawah Air
- Berawal dari Tangis Anak Kecil, Warga Koja Heboh pada Senin Malam
- Prostitusi di Aceh: Mbak ISK Sudah di Kamar, yang Pesan Ternyata Polisi
- Pemilik Warung Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembunuhan