Mesin Cetak Uang Dijual Rp2 Miliar
Sabtu, 01 Oktober 2011 – 22:39 WIB

Mesin Cetak Uang Dijual Rp2 Miliar
SIBOLGA-Mesin cetak mata uang yang diberi nama ORITA (Oeang Repoeblik Tapanuloe) yang pada masa keresidenan dahulu di wilayah Tapanuli yang sudah dipercaya pemerintah saat itu untuk mencetak mata uang sendiri, akan dijual keturunan Philemon Bin Arun Siregar selaku pemilik, seharga Rp2 miliar. Eben Siregar menuturkan, bahwa pada tahun 2004 lalu, abangnya (Horas Siregar-red) sudah sepakat kerjasama untuk membuka percetakan dengan menggunakan mesin cetak uag ORITA. Hanya saja waktu itu keadaan mesin cetak sudah tua jadi kecepatannya sudah berkurang dibandingkan dengan mesin cetak yang baru.
Kepada Metro Tapanuli (Grup JPNN), Ebenezer Siregar (52), salah seorang cucu Philemon Bin Arun Siregar, menjelaskan, keberadaan mesin cetak uang ORITA sebagai bukti sejarah perjuangan masyarakat Tapanuli untuk melawan Belanda yang sempat beroperasi di Kecamatan Sitahuis dan Desa Nagatimbul Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).
Baca Juga:
“Saat ini mesin cetak uang ORITA sebagai mata uang Republik Tapanuli waktu tersebut masih di simpan di rumah kawan abang saya, bang Dani Siregar warga Kelurahan Pasar Belakang Kecamatan Sibolga Kota,” ujar Eben Siregar seraya menyatakan nama abangnya Horas Siregar yang saat ini berada di Jakarta.
Baca Juga:
SIBOLGA-Mesin cetak mata uang yang diberi nama ORITA (Oeang Repoeblik Tapanuloe) yang pada masa keresidenan dahulu di wilayah Tapanuli yang sudah
BERITA TERKAIT
- Cari 2 Korban Kapal Feri Tenggelam, Tim SAR Kerahkan Teknologi Bawah Air
- Berawal dari Tangis Anak Kecil, Warga Koja Heboh pada Senin Malam
- Prostitusi di Aceh: Mbak ISK Sudah di Kamar, yang Pesan Ternyata Polisi
- Pemilik Warung Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembunuhan
- Gen Z di Jateng Disebut Jadi Agen Perubahan Transisi Energi
- Polisi Ungkap Praktik Prostitusi Online di Lhokseumawe, Tangkap 3 Tersangka