Meski Krisis, Festival Lempar Tomat di Spanyol Jalan Terus

Meski Krisis, Festival Lempar Tomat di Spanyol Jalan Terus
Meski Krisis, Festival Lempar Tomat di Spanyol Jalan Terus

jpnn.com - MADRID - Meski sedang dilanda krisis akibat tumpukan utang, pemerintah Spanyol memutuskan tetap menggelar acara tradisional festival lempar tomat. Acara tersebut biasanya gratis, tetapi kali ini, turis harus membayar untuk bisa ikut serta di acara yang digelar di Kota Brunol, Spanyol. Tahun ini tiap turis harus membayar karcis masuk minimal 10 euro atau sekitar Rp 140,000.

Setiap tahunnya, ribuan turis memadati kota ini untuk turut serta dalam pertempuran lempar tomat yang biasa berlangsung hingga berjam-jam dan mengakibatkan jalan-jalan penuh dengan jus tomat berwarna merah. Para turis yang menyukai acara kebanyakan berasal dari Australia, Jepang, Inggris, Spanyol, dan Amerika Serikat.

Seperti dilansir BBC (28/8), pemerintah yang menyelenggarakan acara ini berdalih tentang meningkatnya biaya penyelenggaraan dan jumlah turis yang makin banyak. "Kami memiliki masalah selama delapan atau sepuluh tahun belakangan ini. Peserta yang datang tidak terkontrol," ujar Wali Kota Brunol Joaquin Masmano Palmer.

Selain itu, biaya untuk mengadakan perang makanan ini juga membebani kota. Namun sejumlah kalangan khawatir festival lempar tomat malah akan menjadi ajang untuk mencari untung.

"Ini kali pertama kami mengenakan tiket masuk berbayar kepada publik untuk bisa ikut serta pada festival paling populer. Hal ini dilakukan untuk membatasi kerumunan massa dan untuk alasan keamanan," lanjutnya.

Sekitar 5.000 tiket gratis telah disiapkan untuk penduduk sekitar, dan kota ini juga bersiap untuk kedatangan para turis yang tidak memiliki tiket. (esy/jpnn)


MADRID - Meski sedang dilanda krisis akibat tumpukan utang, pemerintah Spanyol memutuskan tetap menggelar acara tradisional festival lempar tomat.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News