Mesra dengan Junta Myanmar, Thailand Pengkhianat ASEAN?

Mesra dengan Junta Myanmar, Thailand Pengkhianat ASEAN?
Arsip - Penguasa militer Myanmar Min Aung Hlaing memimpin parade tentara pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyidaw, Myanmar, 27 Maret 2021. Foto: ANTARA/REUTERS/Stringer/as

Tun Min Latt yang menjadi makelar senjata untuk Tatmadaw ditangkap pada September tahun lalu. Dia disebut-sebut bermitra dengan seorang pengusaha Thailand yang akrab dengan seorang senator Thailand.

Kasus itu menyingkapkan hubungan yang lebih dari sekadar konsultasi militer, namun juga mengungkapkan pertalian kepentingan politik dan ekonomi yang kuat antarpejabat militer kedua negara.

Fakta bahwa seluruh dari 150 senator Thailand berafiliasi kepada militer Thailand, kian memperkuat dugaan adanya temali kepentingan antara militer kedua negara.

Legislatif Thailand terbagi ke dalam Majelis Rendah atau DPR yang beranggotakan 500 wakil rakyat dan Mejelis Tinggi atau Senat yang beranggotakan 150 senator yang hampir semuanya memiliki koneksi kuat dengan militer Thailand.


Jalan sendiri

Pertemuan di Rakhine itu sendiri membuat kecewa ASEAN yang waktu itu diketuai Kamboja. Thailand terlihat jalan sendiri, kendati mengetahui pasti Konsensus Lima Poin untuk solusi di Myanmar adalah kesepakatan yang mengikat seluruh ASEAN, termasuk Tatmadaw.

Manuver pemerintah Thailand itu diulang pada Maret tahun ini dan 19 Juni pekan ini.

Senin 17 Juni itu Thailand mengundang junta Myanmar hadir dalam prakarsa damai usulan mereka , tanpa melibatkan pihak lain di Myanmar seperti diamanatkan Konsensus Lima Poin.

Bagi Thailand, Myanmar adalah sumber perdagangan lintas batas, pekerja migran, dan gas alam

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News