Militan Kurdi Klaim Jadi Pelaku Teror Bom Ankara

Militan Kurdi Klaim Jadi Pelaku Teror Bom Ankara
Serangan bom di Ankara, Turki. Foto: AFP

jpnn.com - ISTANBUL – Militan Kurdi menyatakan bertanggung jawab atas aksi teror di Kota Ankara, Turki, Rabu lalu (17/2). Melalui situs resminya, Elang Pembebas Kurdi (TAK), kelompok militan yang berafiliasi dengan Partai Pekerja Kurdi (PKK), mengklaim serangan itu. Jumat lalu (19/2) mereka mengancam akan melancarkan serangan baru. 

’’Aksi bom bunuh diri menarget konvoi militer fasis Turki pada 17 Februari petang itu dilancarkan pejuang kami dari Batalyon Abadi TAK,’’ terang TAK dalam pernyataan tertulis yang diunggah lewat situsnya Jumat lalu. 

Kelompok itu menyatakan, serangan maut yang menewaskan 28 orang itu sebagai aksi balas dendam atas operasi militer Turki di perbatasannya dengan Syria. Dalam pernyataan tersebut, TAK juga mengancam akan melancarkan serangkaian serangan lain di Turki. Terutama, di distrik wisata negara tersebut. 

Oleh karena itu, TAK mengimbau para wisatawan asing tidak berkunjung ke Turki. ’’Kami memperingatkan seluruh wisatawan, baik asing maupun domestik, untuk menjauh dari kawasan wisata Turki,’’ tulis TAK dalam bahasa Inggris.

TAK menyatakan, tujuan utama serangan itu menghancurkan sektor wisata Turki. ”Kami tidak bertanggung jawab jika ada korban jiwa dalam serangan-serangan yang kami lancarkan ke kawasan wisata Turki. Kami sudah memperingatkan sebelumnya,’’ lanjut TAK yang eksistensinya baru diakui beberapa bulan terakhir itu.

TAK, menurut pemerintah Turki, adalah kelompok militan yang menjadi tombak PKK untuk menyerang warga sipil. Tetapi, PKK membantah hal tersebut. Komandan PKK Cemil Bayik menegaskan bahwa TAK adalah sempalan PKK yang beraksi di bawah komando sendiri. Karena itu, PKK mengaku tidak punya hubungan apa-apa dengan kelompok militan tersebut. 

TAK baru muncul ke radar antiteror pada akhir tahun lalu. Tepatnya, saat TAK mengklaim serangan mortir di Bandara Sabiha Gokcen Istanbul pada 23 Desember lalu. Aksi tersebut menewaskan seorang petugas kebersihan bandara dan merusak sejumlah pesawat. Meski skalanya kecil, TAK terbilang berani dalam melancarkan aksi. 

Rabu lalu TAK melancarkan serangan maut langsung ke konvoi militer yang melintas di jantung ibu kota Turki. Di kawasan itu juga berdiri sejumlah lembaga penting negara dan juga gedung parlemen. Sebelum TAK mengklaim serangan itu, pemerintah menuding Unit Pelindung Rakyat Kurdi Syria alias YPG dan Partai Uni Demokratik (PYD) sebagai pelaku serangan. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News