Militer Berkuasa, Myanmar Jadi Surga Produsen Narkoba
Obat-obatan terlarang yang mereka produksi mendominasi pasar Asia-Pasifik, menurut temuan UNODC.
Di tengah kekacauan dan kerusuhan sipil di Myanmar menyusul terjadinya kudeta, beberapa faksi etnis minoritas yang terlibat dalam perdagangan narkoba telah memperluas wilayah mereka, kata para analis dan pejabat kepada Reuters.
Dalam beberapa pekan terakhir, Angkatan Darat Negara Bagian Wa Bersatu (UWSA), salah satu pasukan etnis minoritas bersenjata di Myanmar yang mengendalikan wilayah yang luas dari utara Negara Bagian Shan, telah memindahkan pasukan ke selatan bersama dengan milisi sekutu yang lebih kecil dan memperluas kendali teritorial mereka atas wilayah tersebut.
Hal itu dikatakan oleh tiga sumber yang memahami serangan tersebut.
Wilayah yang dikendalikan oleh UWSA telah lama digunakan untuk produksi obat-obatan terlarang, meskipun kelompok bersenjata lainnya juga terlibat dalam perdagangan tersebut, kata Douglas. (ant/dil/jpnn)
Ketidakstabilan yang meningkat di Myanmar sejak kudeta militer satu tahun yang lalu telah menyebabkan lonjakan dalam tingkat produksi narkotika di negara tersebut
Redaktur & Reporter : Adil
- Junta Berlakukan Wajib Militer, Warga Sipil Myanmar Dalam Bahaya
- Bareskrim Diminta Jangan Ragu Menyikat Jaringan Sindikat Narkoba Fredy Pratama
- Bea Cukai Turut Bantu Polri Ungkap Pencucian Uang Sindikat Narkotika Rp 10,5 Triliun
- Mesra dengan Junta Myanmar, Thailand Pengkhianat ASEAN?
- Indonesia Ketua ASEAN, PBB Lontarkan Kritik Pedas Terkait Myanmar
- Militer Myanmar Tak Sengaja Mengebom India, Satu Desa Nyaris Jadi Korban