Militer Thailand, Pemain yang Diam

Militer Thailand, Pemain yang Diam
Personil militer Thailand saat berjaga di kawasan pusat pemerintahan di Bangkok. Foto: Getty Images.
BANGKOK - Ketika gerakan massa di jalanan seolah memerahkan Bangkok, kalangan tentara (setempat) hanya berupaya menjalankan perannya dengan tenang. Namun meski terlihat diam-diam saja, menurut sejumlah pengamat, militer justru memiliki peran vital serta dapat menentukan bagaimana krisis politik ini berlanjut.

Sebagaimana diberitakan Reuters, Kamis (1/4) sore, para pengamat sendiri sebenarnya berbeda pendapat soal pihak manakah yang bakal menang dalam pertentangan yang masih berkepanjangan ini. Apakah kubu pemerintah saat ini, yang dipimpin PM Abhisit Vejjajiva yang lulusan Oxford, ataukah kelompok 'Baju Merah' yang loyal pada PM sebelumnya, sosok kaya-raya Thaksin Shinawatra? Namun hampir semua menyepakati bahwa sebagian besar di antara pemain sebenarnya berada di belakang layar.

Kalangan militer, yang diyakini bertanggungjawab terhadap tak kurang dari 18 kudeta maupun percobaan kudeta, sejak tahun 1932 lalu, akhirnya menjatuhkan Thaksin pada September 2006 lalu. Mereka pun segera menunjuk seorang jenderal demi memimpin pemerintahan interim kala itu, yang langsung mengesahkan sebuah undang-undang baru di tahun kekuasaannya.

Kelompok sekutu Thaksin lantas mencoba ikut serta dalam Pemilu 2007, namun harus menghadapi serangkaian tuntutan hukum serta gerakan protes yang cukup keras. Mereka akhirnya dikalahkan oleh sebuah keputusan pengadilan pada 2008, yang sekaligus mengesahkan berkuasanya Abhisit lewat pemungutan suara parlemen.

BANGKOK - Ketika gerakan massa di jalanan seolah memerahkan Bangkok, kalangan tentara (setempat) hanya berupaya menjalankan perannya dengan tenang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News