Minat Magang ke Jepang Tinggi

Minat Magang ke Jepang Tinggi
Minat Magang ke Jepang Tinggi
JAKARTA - Tsunami dan kebocoran reaktor nuklir di Jepang tidak membuat minat magang ke Negeri Sakura tersebut turun. Sebaliknya, keinginan bekerja di Jepang cukup tinggi. Hal tersebut yang membuat Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) menargetkan 2.500 peserta magang yang ditempatkan di 700 perusahaan untuk 60 jenis kejuruan.

Data Kemenakertrans sejak 2009-2011, jumlah peserta magang yang berangkat ke Jepang mencapai 4.927 orang. Dengan rincian 2009 sebanyak 1.748 orang, 2010 sejumlah 1.748 orang, dan sampai akhir 2011 sebanyak 1.431 orang. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengatakan, selama ini program pemagangan diprioritaskan untuk kejuruan di bidang industri, otomotif, tekstil, listrik, manufaktur, mesin dan bangunan.

”Program penempatan peserta magang ke Jepang memang sempat terganggu, namun saat ini sudah pulih kembali. Kami siap memfasilitasi lebih banyak peserta magang kerja di perusahaan-perusahaan Jepang," katanya di Jakarta, Rabu (7/12).

Mantan Wakil Ketua DPR tersebut mengatakan, pelaksanaan program pemagangan ke Jepang ini merupakan salah satu langkah konkrit pelaksanaan konsep link and match pendidikan dan dunia kerja. Magang menjadi salah satu solusi alternatif dalam mengatasi masalah pengangguran. Bahkan, program pemagangan pun menjadi titik awal untuk membuka lapangan kerja baru melalui wirausaha mandiri. ”Eks peserta magang memang langsung diminati perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri, terutama industri, otomotif, tekstil, listrik, manufaktur, mesin dan bangunan,” kata Muhaimin.

JAKARTA - Tsunami dan kebocoran reaktor nuklir di Jepang tidak membuat minat magang ke Negeri Sakura tersebut turun. Sebaliknya, keinginan bekerja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News