Minke Baru Antitesis Neoliberal

Minke Baru Antitesis Neoliberal
Minke Baru Antitesis Neoliberal
Idemdito dengan jurnalis. Majalah Tempo dipengaruhi oleh Majalah Time. Kompas juga memakai konsultan dari Eropa.

Keberbedaan generasi Yoesoef dan para senior pendahulunya, kendatipun mereka belajar dari pendidikan Belanda, tetapi skill dan ilmu yang mereka peroleh justru dipakai untuk melawan Belanda. Senjata makan tuan, alias menjadi boomerang bagi Belanda.

Ironisnya, dalam berbagai diskusi tentang jurnalisme maupun kebudayaan beberapa dasawarsa ini, nama Minke, tokoh roman Bumi Manusia dan Rumah Kaca, dua karya Pram itu, selalu saja dianggap sebagai personifikasi dari Raden Mas Tirto Adhisoerjo, pendiri Serikat Priyayi, yang lahir sebelum Budi Utomo. Ia terkenal sebagai wartawan pribumi yang radikal melawan Belanda melalui koran Medan Priyayi.

Pejabat Belanda kemudian menugasi Pangemanann untuk memata-matai aktivis nasionalis termasuk wartawan Minke. Dalam diskusi Indonesia kontemporer, Minke dielu-elukan seorang revolusioner. Kerap pula dikutip ucapan Nyai Ontosoroh kepada Minke, "Kita lawan balik, anakku, sebaik dan dengan seterhormat mungkin!"

YOESOEF ISAK, 81 tahun, telah pergi. Nama penerbit Hasta Mitra yang meninggal dunia Sabtu 15 Agustus 2009 di kediamannya, Jalan Duren Tiga, Jakarta

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News