Minta Dikerok, Batuk-Batuk lalu Pingsan

Minta Dikerok, Batuk-Batuk lalu Pingsan
Suasana pemakaman drummer grup band Koes Plus, Kasmuri yang lebih dikenal dengan panggilan Murry Koes Plus di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, kemarin (1/2).Kasmuri tutup usia pada umur 64 tahun. FOTO: Angger Bondan/Jawa Pos/JPNN.com

Sedihnya, Murry meninggal ketika istrinya akan pergi umrah. Sepulang dari Pekalongan tiga hari lalu, sekeluarga berkumpul di rumah untuk mengadakan pengajian guna mendoakan keberangkatan Yanti beribadah ke Tanah Suci. Yanti sebetulnya mengajak serta Murry untuk ikut ke Makkah. Tapi, sang suami menolak. ”Dia nyuruh saya berangkat dulu. Katanya, dia akan umrah tahun depan,” beber Yanti menirukan ucapan suaminya.

Yanti benar-benar kehilangan orang terkasih. Murry adalah sosok yang sangat baik di matanya. Dia sangat menaruh perhatian kepada istri dan anak-anak. ”Dia tidak sungkan untuk bantu saya cuci piring meski saya menolaknya. Orangnya suka bercanda,” kenangnya. Berdasar pesan almarhum, Yanti memutuskan untuk tetap berangkat umrah hari ini pukul 01.00. Dia berangkat bersama saudaranya.

Di mata anak-anaknya, Murry adalah sosok tak tergantikan. Pencipta lagu Pelangi, Doa Suciku, Bertemu dan Berpisah, Hidup tanpa Cinta, Cubit-cubitan, dan masih banyak lagi itu telah mewariskan bayak hal berharga bagi keluarga.

”Kalau warisan harta benda bisa habis. Tapi, yang diwariskan bapak lebih dari itu,” ucap Rico.

Lagu-lagu ciptaan Murry adalah salah satunya. Lalu, gaya hidup dan sikap keseharian Murry yang sederhana menjadi contoh teladan bagi anak-anaknya. ”Bapak mengajarkan kepada saya, ’Ini lho, meski gue legendaris, hidup gue tetep sederhana.’ Itu yang saya lihat dari bapak selama dua tahun mendampingi tur,” jelasnya.

Murry juga sangat dekat dengan penggemarnya. Dia tidak menciptakan jarak dengan fans. Penggemar-penggemarnya sering main ke rumah. Bahkan, ketika ada penggemar yang meninggal dunia, Murry sering menyempatkan diri untuk melayat. ”Waktu itu ada penggemar bapak yang meninggal di daerah Bekasi. Dapat kabar sudah tengah malam, bapak tetap ke sana,” lanjutnya.

Demikian juga halnya ketika sedang tur di luar kota, kamar hotelnya terbuka. Tidak seperti superstar masa kini yang kamar hotelnya harus dijaga. ”Kalau di hotel, penggemar bapak ya masuk-masuk saja. Malah saya yang suka sungkan, masuk kamar ada orang yang tidak saya kenal. Tapi, bapak santai. Mereka ngobrol macam-macam,” kenang Rico lagi.

Yon Koeswoyo dan Yok Koeswoyo, dua sahabat Murry di Koes Plus, kemarin ikut melepas Murry hingga ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Keduanya tak bisa menyembunyikan rasa duka yang mendalam. Terlebih Yon yang terlihat begitu emosional. Mengenakan pakaian serbahitam, dia terus menangis. Sesekali dia menutup wajah dengan tangan sambil menghapus air mata. Dia menyaksikan sahabatnya dimasukkan ke liang lahad.

Band living legend Indonesia Koes Plus kehilangan drumer kebanggaan mereka. Kasmuri atau yang lebih dikenal dengan nama Murry meninggal dunia, Sabtu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News