Minta Dikerok, Batuk-Batuk lalu Pingsan

Minta Dikerok, Batuk-Batuk lalu Pingsan
Suasana pemakaman drummer grup band Koes Plus, Kasmuri yang lebih dikenal dengan panggilan Murry Koes Plus di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, kemarin (1/2).Kasmuri tutup usia pada umur 64 tahun. FOTO: Angger Bondan/Jawa Pos/JPNN.com

Terakhir, mereka manggung di Pekalongan, Jawa Tengah, tiga hari lalu. Mereka berdua tidur satu kamar. Murry sehat. Seperti biasa, dia selalu bercanda. Malamnya mereka jalan-jalan untuk mencoba kuliner Kota Batik itu. Juga berburu batik Pekalongan. ”Bapak ngajakin cari nasi goreng,” cerita dia.

Jumat malam (31/1) Rico datang menemui ayahnya di rumah, Perum Kranggan Permai, Pondok Gede, Jakarta Timur. Rico yang sudah berkeluarga tinggal di rumah sendiri. Begitu juga dua saudarnya yang lain. Hanya Anggi, anak bungsu Murry, yang masih tinggal bersama ayahnya. Anggi belum menikah. ”Waktu saya datang, bapak minta dikerok. Saya bilang, ’Kan kemarin sudah dikerok, masa mau lagi?’” cerita Rico.

Murry akhirnya minta dipijat istrinya, Yanti Nurhayati. Pukul 21.00 Rico berpamitan pulang. Murry pun tidur. Tapi, sekitar pukul 04.00 penggebuk drum yang juga andal menciptakan lagu itu meminta Anggi mengecilkan pendingin ruangan. Dia bilang kedinginan. Selain itu, Murry minta air hangat.

Namun, tak lama kemudian, dia terbatuk-batuk dan kejang-kejang, lalu pingsan. Hingga kemudian jatuh di pelukan istrinya. Keluarga lantas membawa Murry ke Rumah Sakit (RS) Permata Cibubur. Semua anaknya mengantar  karena memang tinggal berdekatan. ”Kami mengira bapak hanya pingsan,” ucap Yanti dengan mata sembap.

Sesampai di RS, Murry langsung mendapatkan penanganan, termasuk pernapasan buatan. ”Waktu di rumah badan bapak masih hangat. Meski sudah tidak merespons lagi. Dia diam saja,” jelas Rico.

Sangat mungkin Murry sudah meninggal dalam perjalanan menuju RS. Maka, saat keluarga meminta untuk memberi Murry kejut jantung, pihak RS menolak. ”Karena detak jantungnya di monitor sudah datar. Bapak sudah meninggal sejak ambruk di pelukan mama. Kalau tetap dikejut jantung, kata dokter nanti paru-parunya rusak,” terang Rico.

Keluarga langsung histeris menangis. Mereka tak mengira itu semua akan terjadi begitu cepat. Meski kenyataan ini membuat pilu, mereka harus ikhlas menerimanya.

Mungkin Murry kelelahan. Sebab, pada usianya yang sudah lanjut, bapak empat anak dan lima cucu tersebut masih manggung dengan jadwal yang cukup padat. Tidak hanya di dalam kota, Murry juga masih laris tampil di luar kota. Sampai meninggal dunia kemarin, dia masih menyisakan kontrak manggung di beberapa kota.

Band living legend Indonesia Koes Plus kehilangan drumer kebanggaan mereka. Kasmuri atau yang lebih dikenal dengan nama Murry meninggal dunia, Sabtu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News