Minyak Goreng Langka, Jangan Tuding Pedagang Pasar, Salah Alamat
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSIndo) Hasan Basri mengatakan pedagang tidak pernah memiliki stok minyak goreng dalam jumlah besar.
Oleh karena itu, pedagang membantah tudingan menimbun minyak goreng yang menyebabkan kelangkaan pasokan.
"Artinya hari ini paling dua tiga hari stok habis, lalu belanja lagi," kata Hasan di Jakarta, Rabu.
Hasan menegaskan kelangkaan pasokan minyak goreng di pasar tradisional disebabkan distributor yang memasok minyak goreng dengan jumlah yang sangat terbatas.
"Karena pemasok ke pasar tradisional itu sangat terbatas, jadi keterbatasan itu yang membuat langka," kata Hasan.
Dia juga menerangkan pedagang pasar hanya mengambil keuntungan penjualan minyak goreng yang tidak besar.
Hasan menekankan bahwa pedagang tidak mempermainkan harga minyak goreng di pasaran, melainkan harga sudah ditentukan oleh pemerintah dan ditetapkan oleh distributor.
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menetapkan harga eceran tertinggi minyak goreng mulai dari kemasan curah sebesar Rp 11.500 per liter, kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan kemasan premium Rp 14 ribu per liter.
Ketua Umum Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSIndo) Hasan Basri mengatakan pedagang tidak pernah memiliki stok minyak goreng dalam jumlah besar.
- Fokus Bina UMKM, PNM Hadir di 57th APEC SMEWG
- BRI Sambut Baik Kenaikan Suku Bunga Acuan, Tetap Optimistis Kredit Tumbuh 2 Digit
- Badan Bank Tanah & Polri Bersinergi untuk Laksanakan Tugas dan Fungsi
- Cermati Perkembangan Global, BRI Lebih Fokus ke Tantangan Domestik Melalui Pemberdayaan UMKM
- 3 Tantangan Pemerintah Setelah Suku Bunga Acuan BI Naik, Wajib Bersiap!
- Catatan Lengkap Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Terbaru