Miras Oplosan: Cerita Mengejutkan Sopir Truk Pabrik Alkohol

Miras Oplosan: Cerita Mengejutkan Sopir Truk Pabrik Alkohol
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto (tengah) menunjukkan barang bukti miras oplosan, Senin (9/4). Foto: YULLI S YULIANTI/JABAR EKSPRES/JPNN.com

Lantas, dia mengatakan bahwa rompi itu buatan sendiri dengan banyak kantong. Bisa ada puluhan kantong dalam satu rompi itu. Nah, saat masuk pabrik setiap kantong diisi besi seberat lima kilogram. Jadi, kalau memakai rompi itu beban bisa bertambah sampai 50 kg lebih.” Pakai rompi ini kalau turun truk itu sudah kayak robot, jalannya kaku,” ujarnya kembali tertawa.

Tidak hanya itu, untuk makin memberatkan truk, biasanya tabung di sisi kiri dan kanan truk itu diisi air. Bisa puluhan liter air sungai yang muat di tabung itu. Sayang, dia tidak menjelaskan fungsi tabung itu.

”Kalau enggak, biasanya bawa galon air mineral yang diisi air mentah. Kerap juga menyembunyikan driver cadangan atau yang lagi tidak mengemudi di truk, tiga atau empat orang udah lumayan,” ujarnya.

Saat berada di dalam pabrik, semua muatan itu dikeluarkan. Untuk rompi anti peluru itu tinggal dititipkan ke karyawan. Kalau air tinggal dikeluarkan di selokan di area pabrik. ”Pakai selang, diselipkan dekat ban, air mengalir ke selokan di pabrik,”tuturnya.

Menurutnya, setelah alkohol termuat di truk, tentu saja saat penimbangan tidak ada kelebihan. Begitu di luar pabrik, truk ini sudah aman dan jalan menuju ke lokasi tujuan, biasanya pabrik pemesan ethanol di Solo atau ke Merak. ”Saat diperjalanan itulah tinggal ke menemu BL,” tuturnya.

Saat ditanya apa itu BL, menurutnya BL ialah semacam pengepul alkohol. Namun, untuk kepanjangan BL, dia mengaku tidak mengetahui. ”Yo BL tok ae arek-arek nyebute,” ujarnya.

BL, lanjutnya, ada di beberapa kota di pulau Jawa, untuk di Jawa Tengah ada dua BL. Lokasinya di hutan Alas Roban dan Sukoharjo. ”Yang di Alas Roban itu masuk jalan tanah, tapi begitu truk masuk sudah ditanya mau nurunin apa.,” paparnya.

Untuk di Sukoharjo lebih unik lagi, lokasi BL-nya nyaru bengkel truk. Dia menuturkan, bengkel truk ini bisa nilep apa pun. ”BL ini bisa makan apa aja, yang dimakan gak hanya alkohol, semua bisa. Besi dan gas juga bisa. Apapun, tapi yang paling larang ya alkohol,” paparnya.

Miras oplosan sudah memakan korban 82 nyawa melayang, ternyata ada kaitannya dengan peredaran ilegal alkohol.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News