Miras Oplosan: Cerita Mengejutkan Sopir Truk Pabrik Alkohol

Miras Oplosan: Cerita Mengejutkan Sopir Truk Pabrik Alkohol
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto (tengah) menunjukkan barang bukti miras oplosan, Senin (9/4). Foto: YULLI S YULIANTI/JABAR EKSPRES/JPNN.com

Bagian lain, Wadir Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Kombespol Daniel Silitonga menuturkan bahwa ada kemungkinan alkohol para pengoplos itu berasal dari toko-toko kimia. ”Sepertinya mudah kok mendapatkannya,”jelasnya.

Saat ini sedang dilihat bagaimana dengan semua itu, fakta hukumnya nanti akan terlihat. ”Yang pasti, Polri berupaya agar tidak lagi terulang seperti ini kejadian semacam ini,” tegasnya kemarin.

Kodam III/Siliwangi turut prihatin lantaran miras oplosan yang beredar di wilayah Jabar sudah merenggut puluhan nyawa. Bersama Polda Jabar, mereka sudah bergerak merazia penjual miras sejak dua hari lalu (9/4).

”Jadi, Polda Jabar melaksanakan razia miras. Gabung dengan Satpol PP juga. Kami mem-back up. Kami tidak bergerak sendiri,” ungkap Kapendam III/Siliwangi Kolonel Arh Desi Ariyanto kemarin.

Ariyanto memastikan, instansinya tidak gegabah mengambil langkah. Mereka bergerak sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. ”Tetap sesuai koridor,” tegasnya. Yang pasti, tindakan yang dilakukan oleh Polda Jabar, Kodam III/Siliwangi, dan aparat Satpol PP setempat tidak lain demi menjaga agar wilayah yang menjadi tanggung jawab mereka tetap kondusif. ”TNI siap mem-back up kepolisian untuk menjaga kondusifitas,” tambah dia.

Meski korban paling banyak berasal dari Kabupaten dan Kota Bandung, sambung Ariyanto, razia tidak hanya dilaksanakan di dua daerah tersebut. Melainkan menyeluruh hampir di setiap daerah.

”Bukan hanya di Bandung. Sudah lama dilakukan di Subang. Kemudian ada di Garut juga,” terang dia. Lantaran hanya bertugas mem-back up, Kodam III/Siliwangi tidak terlalu banyak mengerahkan pasukan.

Menurut Ariyanto, petugas yang dikerahkan oleh instansinya menyesuaikan kebutuhan Polda Jabar. Paling banyak, mereka menggerakan pasukan sepertiga dari yang dikerahkan aparat kepolisian. ”Kami ikuti sesuai permintaan kepolisian,” ujarnya.

Miras oplosan sudah memakan korban 82 nyawa melayang, ternyata ada kaitannya dengan peredaran ilegal alkohol.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News