Miris, Siswa Dayung Perahu Sendiri ke Sekolah

Siswa yang bercita-cita jadi dokter tersebut menuturkan, untuk ke sekolah, biasanya bangun pukul 05.00 WIT.
Setelah mandi dan sarapan, Melinda menunggu speedboat di Dermaga Enjrous untuk ke sekolah.
"Kadang juga saya naik perahu kaka. Kalau speed-nya tak datang-datang, saya takut terlambat," ungkapnya.
Lain halnya dengan Albert. Untuk pergi ke sekolah, siswa kelas VI tersebut mendayung perahu kole-kole atau menumpang perahu katinting milik sahabatnya, anak Papua Nugini yang kini tinggal di Enjrous.
"Seperti ini terus kami kaka. Kalau hujan deras, kami tidak pergi ke sekolah karena takut basah. Kalau memilih ke sekolah, seragam sekolahnya pasti kami simpan dalam tas," jelasnya dengan polos.
Setiap hari para guru terus memotivasi peserta didik untuk tetap pergi ke sekolah demi masa depan mereka. (elfira/tri/c24/ami/jpnn)
Untuk menempuh pendidikan di Kampung Engros dan Tobati yang letaknya di kawasan Teluk Youtefa, Papua memang tidak mudah.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Menko AHY Resmikan Tiga Gedung Fakultas Baru di IPDN Jatinangor
- Program PSPP Kemendikdasmen Juga Menyasar Sekolah Luar Biasa
- Anggota Senat Akademik UPI Pertanyakan Transparansi Penetapan Calon Rektor
- Berkuliah di Bandung, Mahasiswa Bisa Dapat 2 Gelar Internasional Sekaligus, Simak Nih!
- Kombes Yade Setiawan Ujung Luncurkan Buku soal Strategi Penangan Pandemi
- Dana Indonesiana 2025 Dibuka, Pemerintah Siapkan Pembiayaan Rp 465 Miliar