Mitan Mulai Langka di Lamongan

Mitan Mulai Langka di Lamongan
Mitan Mulai Langka di Lamongan
LAMONGAN - Melambungnya harga disertai kelangkaan minyak tanah (mitan) di wilayah pantura Lamongan meresahkan warga setempat.

Sekitar 50 warga Weru Kompleks Paciran mendatangi kantor kecamatan setempat untuk menuntut pemerintah mengatasi masalah tersebut. Aksi tersebut merupakan kelanjutan aksi serupa pada Sabtu pekan lalu yang berlangsung di Desa Weru Kecamatan Paciran. Saat itu warga sempat meluapkan emosinya dengan membakar ban bekas. ''Warga pantura sangat dirugikan oleh masalah tersebut,'' kata Mahmun Murod, salah satu pimpinan aksi.

Menurut dia, harga mitan di pantura Lamongan hingga mencapai Rp 6.000 per liter. Itu jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang hanya Rp 3.250 per liter. Kondisi itu diperparah dengan banyaknya mitan di wilayah tersebut yang dilarikan para pedagang ke wilayah Gresik dan Surabaya. Sebab, di dua daerah tersebut mitan bisa dijual sangat mahal karena sudah tidak ada pasokan mitan lagi dengan adanya konversi gas. ''Mitan yang dilarikan ke luar Lamongan jumlahnya cukup banyak. Setiap pedagang bisa membawa sekitar 200 liter setiap hari, sedangkan jumlah pedagang itu mencapai ratusan orang,'' ungkapnya.

Akibat kasus tersebut, ujar dia, warga pantura Lamongan menjadi sangat dirugikan. Sebab, jatah mitan mereka menjadi berkurang. Itupun dengan harga yang sangat melambung.

Wakil Ketua DPRD Lamongan, Husnul Aqib menyatakan keprihatinannya atas masalah yang tak kunjung terselesaikan tersebut. ''Harus ada tindakan tegas dari pemkab maupun Pertamina. Selain itu, segera merealisasikan program konversi mitan ke gas di wilayah itu,'' tegasnya.

LAMONGAN - Melambungnya harga disertai kelangkaan minyak tanah (mitan) di wilayah pantura Lamongan meresahkan warga setempat. Sekitar 50 warga Weru

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News