MLH PP Muhammadiyah Cari Solusi Atasi Kerusakan Lingkungan

"Relasi manusia yang dulu saling terkait dengan alam juga semakin berjarak," ungkapnya.
Secara kosmologis, modernisasi bahkan merusak kearifan lokal dari kelompok tradisional yang selama ini merawat alam dan lingkungan hidup. Hasrat manusia yang tak terpuaskan, kata dia, juga ikut dieksploitasi oleh kapitalisme yang digerakkan oleh segelintir manusia yang secara terbatas memiliki perangkat ilmu dan alat.
"Itulah era fungsional, hanya berpikir kegunaan dan keuntungan. Di situlah kita tahu watak manusia tidak pernah puas, bahkan sampai dia mati. Al-haakumut-takatsur, hatta zurtumul-maqaabir,” ujar Haedar mengutip ayat 1-2 Surat At-Takatsur.
Fenomena ini juga telah menjadi perhatian dunia global. David Wallace Wells dalam bukunya The Unhabitable Earth, kata Haedar, menyebut kerusakan lingkungan sebagai bom waktu yang lebih berbahaya dari efek Perang Dunia II.
Sementara itu, Ketua MLH PP Muhammadiyah Azrul Tanjung, menyebut bahwa Rakernas dilaksanakan karena keprihatinan organisasinya atas segala kerusakan seta dampak yang ditimbulkan.
Langkah-langkah afirmatif akan dilaksanakan pasca Rakernas, seperti mendorong kurikulum di sekolah Muhammadiyah tentang pengelolaan sampah terpadu, pemanfaatan teknologi ramah lingkungan, hingga pelibatan Aisyiyah di masyakat soal mitigasi bencana.
"Selama dua hari ini akan kami rundingkan, rekomendasi apa saja yang harus kami sepakati, agar bisa bersinergi dengan berbagai mitra dalam mengatasi dan memitigasi krisis lingkungan hidup ini," katanya.(esy/jpnn)
Majelis Lingkungan Hidup atau MLH PP Muhammadiyah menggelar rakernas mencari solusi atasi kerusakan lingkungan seiring pemanasan global.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesyia Muhammad
- Muhammadiyah-Polres Tanjung Priok Perkuat Sinergi Jaga Kamtibmas dan Kegiatan Keagamaan
- Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar, Muhammadiyah: Perilaku yang Mencoreng Profesi
- MOSAIC & Muhammadiyah Bahas Potensi Penggunaan Dana ZIS untuk Transisi Energi
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- Mengenang Paus Fransiskus, Ketum PP Muhammadiyah: Sosok Penyantun dan Humoris
- Muhammadiyah Pertanyakan Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza ke RI