Modernisasi Pertanian Jadi Andalan Hadapi Globalisasi

Modernisasi Pertanian Jadi Andalan Hadapi Globalisasi
Petani di sawah. Ilustrasi Foto: JPG/dok.JPNN.com

Yakni, menggeser kegiatan usaha pertanian dari sistem tradisional menuju pertanian yang modern.

Salah satunya dengan meningkatkan fasilitasi bantuan alat mesin pertanian (alsintan) secara signifikan.

"Modernisasi pertanian dapat dilihat pada penggunaan metode budidaya yang lebih baik dan efektif, penerapan alat mesin pertanian dengan teknologi tepat guna dari mulai pengolahan lahan, pemanenan dan penanganan pasca panen, penggunaan benih unggul, pemupukan yang tepat guna dan mencukupi, penggunaan SDM pertanian yang lebih berkualitas, serta efisiensi penggunaan sumberdaya alam terutama air irigasi, sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga," imbuh Herman.

Herman menambahkan, modernisasi juga melingkupi aspek pascapanen.

Misalnya, sistem panen, pengolahan hasil dan pembuatan kemasan modern dan aman, tata niaga yang efisien, serta terus menerus menyempurnakan kebijakan pemerintah yang kondusif bagi kegiatan usaha pertanian.

"Modernisasi pertanian juga mesti mampu menjamin ketersediaan suplai berdasarkan penataan masa panen dan teknik pengemasan hasil yang baik. Modernisasi pertanian juga termasuk skim pembiayaan pada petani dan sistem penjaminan usaha tani melalui asuransi, sehingga petani mampu berproduksi dengan optimal," tuturnya.

Kementerian Pertanian (Kementan) melihat pentingnya penerapan alsintan modern agar petani lebih berdaya saing menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Pada 2010-2014, jumlah bantuan alsintan yang dibagikan hanya kurang dari 50 RIBU unit.

Bahan pangan pokok akan semakin bebas dan mudah memasuki wilayah Indonesia seiring berlakunya pasar bebas atau globalisasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News