Moeldoko Anggap 689 WNI Terpapar ISIS Tak Punya Hak Kewarganegaraan
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menilai 689 WNI terpapar ISIS atau Foreign Terrorist Fighters (FTF) tak punya hak kewarganegaraan lagi. Salah satu indikatornya adalah saat mereka bergabung dengan kelompok terorisme di luar negeri dan melakukan pembakaran paspor.
"Karena mereka sendiri yang menyatakan sebagai stateless. Pembakaran paspor adalah suatu indikator," kata Moeldoko di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (13/2).
Menurut Moeldoko, pihaknya akan menurunkan tim untuk melakukan verifikasi terhadap 689 orang itu. Tim akan mendata secara detail latar belakang, jenis kelamin, usia dan sejauh mana keaktifan di organisasi terorisme. Target verifikasi dilakukan selama empat bulan.
Selain itu, kata Moeldoko, pemerintah juga akan memperketat pengawasan di dalam negeri agar 689 orang itu tidak masuk ke Indonesia.
"Kami sudah antisipasi dengan baik dari Imigrasi, dari seluruh aparat yang berada di border, perbatasan, akan memiliki awareness yang lebih tinggi," kata dia.
Dalam Undang-undang tentang Kewarganegaraan, kata dia, pemerintah berhak mencabut hak kewarganegaraan 689 WNI itu tanpa melewati pengadilan.
"Siapa yang sudah punya niat ini sudah bisa diadili," kata dia. (tan/jpnn)
Dalam Undang-undang tentang Kewarganegaraan, kata Moeldoko, pemerintah berhak mencabut hak kewarganegaraan 689 WNI itu tanpa melewati pengadilan.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Timnas Indonesia vs Vietnam: Penyebab Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen Belum Bisa Bermain
- Innalillahi, Tiga WNI jadi Korban Kapal Tenggelam di Korsel
- Diduga Menelantarkan Bayi, WNI di Jepang Ditangkap Polisi
- AHY dan Moeldoko Akhirnya Berjabat Tangan, Ada Peran Jokowi
- Indonesia Tekankan Pentingnya Iptek dan Inovasi untuk Mencapai SDGs 2 Tanpa Kelaparan
- AHY Bersalaman dengan KSP Moeldoko, Kamhar Demokrat Berkomentar Begini