Moeldoko Sebut Insentif Kendaraan Hybrid Menghambat Pertumbuhan Mobil Listrik

Moeldoko Sebut Insentif Kendaraan Hybrid Menghambat Pertumbuhan Mobil Listrik
Ketua Umum Periklindo Moeldoko bicara soal insentif mobil hybrid. ilustrasi. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko menilai insentif untuk kendaraan hybrid, mempengaruhi laju pertumbuhan mobil listrik murni (BEV) di Indonesia.

“Tidak bisa dengan mudah berikan izin (insentif ke mobil hybrid) nanti untuk mobil listriknya enggak akan bertumbuh dengan baik,” kata dia yang juga Kepala Staf Kepresidenan RI itu di Jakarta, Sabtu.

Moeldoko menyebut hingga saat ini kebijakan mengenai insentif untuk mobil hybrid masih dalam tahap kajian.

Hal itu juga diungkapkan Presiden Joko Widodo pada gelaran PEVS 2024 baru-baru ini, yang menyebut insentif masih dibicarakan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian juga Menteri Perindustrian.

Pemberian insentif untuk mobil hybrid, menurut Moeldoko, perlu ditelaah lebih lanjut, terutama mengenai faedah teknologinya terhadap lingkungan dan ekonomi.

“Memang sedang digodok (kebijakan insentif mobil hybrid), makanya kemarin presiden waktu ditanya bilang tunggu dahulu. Hybrid juga perlu penelaahan lebih dalam, pada situasi tertentu sudah pengurangan bensin. Namun, kajian-kajian ini harus lebih dalam lagi,” ujarnya.

Moeldoko berpendapat mobil hybrid tidak bisa dikategorikan sebagai mobil listrik, karena masih menggunakan bensin.

“Saya sebagai ketua Periklindo tidak saya masukkan (mobil hybrid ke kategori EV), EV ya EV murni, jadi kalau hybrid menurut saya tidak dalam kategori EV. Namun, sebagai Kepala Staf Presiden tunggu saja dulu,” imbuh Moeldoko.

Ketum Periklindo Moeldoko menilai insentif untuk kendaraan hybrid, mempengaruhi laju pertumbuhan mobil listrik murni (BEV) di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News