Mohamad BBC

Oleh: Dahlan Iskan

Mohamad BBC
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Kesetiaan ayah mendengarkan radio BBC bisa jadi karena informasi yang disajikan BBC relatif lebih objektif dibandingkan media arus utama di Indonesia saat itu.

Tidak ada sensor diri yang berlebih karena BBC secara editorial independen dan secara fisik jauh penguasa.

Saya teringat dengan cerita seorang redaktur koran yang tidak berani memberitakan tumbangnya pohon beringin besar yang mengganggu kota.

Ia menuturkan pemberitaan tumbangnya beringin mungkin akan membuat penguasa terusik.

Kita paham partai pemenang pemilu berkali-kali itu punya lambang pohon beringin. Kekhawatiran semacam ini membuat redaksi akhirnya memutuskan tidak memberitakan tumbangnya beringin.

Di tengah keinginan publik yang ingin tahu informasi secara utuh, di situlah publik merasakan pentingnya kehadiran siaran radio BBC.

BBC bisa menyiarkan suara-suara yang tidak diinginkan. Misalnya, suara kelompok Gerakan Aceh Merdeka, baik yang ada di Aceh maupun di Swedia. Juga suara-suara yang kritis terhadap penguasa.

Namun, zaman berubah. Rezim berganti. Informasi bisa leluasa dihadirkan tanpa filter berlebih. Yang juga berubah adalah kebiasaan orang mengakses informasi.

BBC secara dekat mengikuti pertemuan-pertemuan rahasia antara pemerintah RI dan delegasi GAM di Finlandia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News