Mohammad Baedowy, dari Auditor Bank menjadi Pengusaha Sampah yang Sukses

Sempat Bangkrut, Bangkit karena Filosofi Kaca Spion

Mohammad Baedowy, dari Auditor Bank menjadi Pengusaha Sampah yang Sukses
Mohammad Baedowy, dari Auditor Bank menjadi Pengusaha Sampah yang Sukses

"Sekarang saya lihat teman-teman yang masih bertahan di bank tersebut. Saya tanya mobilnya apa dan gajinya berapa. Setelah tahu, saya bersyukur. Berarti keputusan saya keluar dari bank itu sudah benar. Sebab, pencapaian saya sekarang jauh dari mereka," paparnya. "Saya punya driver. Mobil ada beberapa, dan rumah sangat baik," ucap pria kelahiran Balikpapan, 2 Mei 1973, itu.

   

Dia lantas menceritakan mengapa memutuskan keluar dari pekerjaan sebagai auditor. "Saya menyadari bahwa kita bekerja baik pun tidak lantas berbanding lurus dengan prestasi dalam reward gaji," ucapnya.

Akhirnya, setelah dipikir secara masak, Baedowy memutuskan untuk keluar dari tempatnya bekerja. Dia bekerja di RBS sejak 1997, setelah setahun lulus kuliah di Malang. "Jadi, saya bekerja di RBS hanya tiga tahun. Pada 2000 saya keluar," ujar lulusan Universitas Merdeka Malang ini.

   

Di tempat kerja sebelumnya itu, Baedowy sebenarnya berprestasi. Dia bahkan dijuluki rising star karena dianggap berprestasi ketika usianya masih muda, sekitar 24 tahun.

Awalnya, pekerjaan Mohammad Baedowy cukup mentereng: auditor sebuah bank yang sangat mapan. Ketika karirnya menanjak, dia memutuskan untuk keluar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News