Mommy.. ini Bahaya Mengonsumsi Fast Food Bagi Anak-anak

jpnn.com - Anak-anak umumnya suka dengan junk food atau makanan tidak sehat lainnya.
Hal ini perlu menjadi perhatian agar mengonsumsi makanan tersebut tidak menjadi kebiasaan mereka dan berkembang hingga dewasa nanti.
Orang tua bisa sangat berperan dalam hal menghentikan kebiasaan anak mereka mengonsumsi junk food. Salah satu caranya yakni dengan memperkenalkan makanan sehat pada anak sedini mungkin.
Membatasi konsumsi junk food tentu bukan tanpa alasan. Seperti halnya pada orang dewasa, junk food juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan anak.
Anak-anak yang secara teratur mengonsumsi fruktosa yang terdapat dalam soda, minuman manis, pizza, makanan asin, biskuit dan yoghurt mungkin rentan terhadap penyakit hati/liver.
Menurut sebuah studi yang dipimpin peneliti dari Rumah Sakit Bambino Gesu di Italia, diet fruktosa meningkatkan serum konsentrasi asam urat.
Kedua konsentrasi asam urat dan konsumsi fruktosa akan meningkat pada non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD), suatu kondisi di mana lemak secara ekstra terakumulasi dalam sel-sel hati pada orang yang minum sedikit atau tidak ada alkohol sama sekali.
"Adalah masuk akal bahwa asupan fruktosa dari makanan dan konsentrasi asam urat merupakan faktor-faktor risiko potensial untuk pengembangan penyakit hati pada NAFLD," kata peneliti Valerio Nobili, seperti dilansir laman India Times, Rabu (29/3).
Anak-anak umumnya suka dengan junk food atau makanan tidak sehat lainnya.
- MBG Terbukti Bangkitkan Perekonomian Lokal, Perbaikan Gizi Anak-Anak Pedalaman Papua
- Pertama di Indonesia, JEC Hadirkan One-Stop Service Kesehatan Mata Anak
- Nagita Slavina Gelar Ajang Pencarian Bakat di Beberapa Sekolah
- Prabowo Berencana Evakuasi 1.000 Warga Palestina, DPR Minta Hanya Sementara
- Anak-Anak Tinggal di Bali, Andrew Andika: Sebulan Sekali Aku Ke sana, Video Call Juga
- Gembiranya Anak-Anak dapat Buku Bacaan Dari Mendikdasmen Mu'ti